Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Tertukar di Bogor, Ibu D Pertimbangkan Tempuh Jalur Pidana

Kompas.com - 22/08/2023, 17:59 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

BOGOR, KOMPAS.com - Pasien B atau ibu D dari salah satu bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat, mempertimbangkan untuk melaporkan rumah sakit secara pidana.

Kini, pihaknya masih menunggu hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) silang dari kepolisian atau Puslabfor Polri, Sentul, Bogor.

"Akan kami pertimbangkan masalah itu (melaporkan RS Sentosa karena kelalaian), saat ini kami fokus ke hasil tesnya agar kebenaran yang hakikinya terbuka," ujar kuasa hukum pasien B atau Ibu D, Binsar Aritonang kepada wartawan di Puslabfor Polri, Senin (21/8/2023).

Baca juga: Menanti Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor...

Sejauh ini, pihaknya membuka kemungkinan untuk melaporkan rumah sakit secara pidana. 

Pasalnya, peristiwa tertukarnya dua bayi dari pasien atas nama Siti Maulia dan kliennya Ibu D terjadi setahun yang lalu atau Senin (18/7/2022) di RS Sentosa, Kemang, Bogor.

Saat ini, pihaknya perlu hasil tes DNA silang antara kedua ibu, D dan Siti Maulia supaya kebenaran bisa segera terbuka.

Baca juga: Bayi Tertukar di Bogor, Pasien B Bantah Disebut Menolak Tes DNA

Jika hasil sampel tes DNA ibu dan anak tidak identik, maka hal itu akan menjadi bukti adanya kelalaian yang dilakukan pihak Rumah Sakit Sentosa.

"Kalau hasilnya tidak identik, berarti klien kami juga korban. Kita perlu cermati bahwa baik ibu S dan klien kami ini juga sama-sama korban," tutur Binsar.

Terkait gelang double yang dipasang bidan, Binsar menanggapi, hal itu bukan kapabilitasnya untuk menjelaskan.

Sebab, kasus gelang double atas nama kliennya Ibu D itu dalam penyelidikan kepolisian.

"Kalau untuk SOP sampai gelang bisa double, yang lebih bisa untuk menjelaskan pihak rumah sakit ya dan bisa ditanyakan juga ke polisi yang sedang menyelidiki perkara ini (gelang)," ungkapnya.

Menurut keterangan kliennya, Binsar menjelaskan, sejak awal persalinan atau melahirkan di rumah sakit tersebut tidak ada kejanggalan pada bayi tersebut.

Sebab, kliennya telah menjalani proses persalinan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Sang bayi kemudian dibawa pulang ke rumah di Tajur Halang. Saat itu, tidak ada hal yang aneh, bahkan gelang atau penanda nama sudah sesuai alias atas nama dirinya.

"Untuk seorang ibu yang memberi ASI dari lahir sampai saat ini membuat syok. Klien kami masih cukup syok sehingga membutuhkan waktu untuk mencerna nih bagaimana kejadiannya dan apa kok bisa terjadi," jelasnya.

"Intinya kami sih mengimbau kepada Ibu S baik itu juga klien kami kita sama-sama merawat bayi ini seperti bayi sendiri sampai kita mempunyai fakta yang faktual atas hasil tes DNA," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com