Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi TPA Sarimukti Terkini, Api Mulai Padam dan Tinggal Sisakan Asap

Kompas.com - 29/08/2023, 07:18 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Hingga Senin (29/8/2023) sore kebakaran gunungan sampah di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat mulai reda.

Petugas gabungan sudah memadamkan 60 persen api dari total lahan terbakar yang diperkirakan mencapai 16,5 hektar.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Kebakaran TPA Sarimukti Tinggal Sisakan Asap

Berikut update kondisi terkini TPA Sarimukti.

1. 60 persen api sudah padam

Koordinator Pengelola TPA Sarimukti Riswanto mengatakan, petugas gabungan sudah memadamkan 60 persen api dari total lahan terbakar.

Meski demikian, asap tebal dari kebakaran TPA Sarimukti masih membubung tinggi di kawasan tersebut.

Asap tersebut terbawa angin dan melanda permukiman warga di 3 desa di Kecamatan Cipatat, yakni Desa Sarimukti, Rajamandala Kulon, dan Mandalasari.

2. Ratusan warga mengalami ISPA

Akibat asap yang menyelimuti pemukiman warga selama sepekan terakhir, ratusan warga mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sampai gangguan sesak napas serius yang harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Kebakaran dibTPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat tak kunjung padam meski sudah hari keenam, Kamis (24/8/2023).KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Kebakaran dibTPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat tak kunjung padam meski sudah hari keenam, Kamis (24/8/2023).

3. 892.000 liter air siram kebakaran

Hingga Senin (28/8/2023), pemadaman kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti menggunakan helikopter dengan water bombing masih dilanjutkan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, pemadaman menggunakan water bombing masih diperlukan, meski asap sudah berkurang.

"Berdasarkan pengamatan di lokasi terdampak, asap mulai berkurang dan jarak pandang penglihatan sudah jauh lebih membaik daripada saat pertama kali operasi water bombing dilakukan Jumat lalu," ujar Muhari melalui pesan singkat, Senin (28/8/2023).

Menurutnya, saat ini titik api di permukaan 90 persen sudah berhasil dipadamkan. Titik api di dalam tumpukan sampah diperkiraan tersisa 40 persen.

Selama tiga hari operasi water bombing, sebanyak 892.000 liter air telah digunakan untuk memadamkan kebakaran TPA Sarimukti.

4. Ribuan ton sampah menumpuk di Bandung Raya

Ribuan sampah menumpuk di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung karena belum bisa diangkut ke TPA Sarimukti.

Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, setiap hari diperkirakan ada 1.300 ton sampah yang harus diangkut dari Kota Bandung.

Senin (28/8/2023) Kondisi sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Citaliktik sudah menggunung sejak satu pekan lalu, akibat kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti beberapa waktu laluKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Senin (28/8/2023) Kondisi sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Citaliktik sudah menggunung sejak satu pekan lalu, akibat kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti beberapa waktu lalu

"Sampah sudah tertahan selama tujuh hari tinggal kalikan saja. Jadi sudah 9.000 sekian ton sampah yang di Kota Bandung," kata Ema saat ditemui di Alun-alun Kota Bandung, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Senin (28/8/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bus Rombongan Siswa yang Terguling di Subang Kondisinya Sudah Tua dan Sempat Bermasalah pada Mesin

Bandung
Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Tragedi Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan Pelajar SMK Lingga Kencana Berakhir Duka

Bandung
Kronologi Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang yang Tewaskan 11 Orang

Kronologi Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang yang Tewaskan 11 Orang

Bandung
11 Orang Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang

11 Orang Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com