Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Bandung Berunjuk Rasa Kecam Kekerasan Polisi di Kerusuhan Dago Elos

Kompas.com - 31/08/2023, 17:47 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Puluhan jurnalis gabungan dari 4 organisasi berunjuk rasa di depan Markas Polrestabes Bandung, Kamis (31/8/2023), mengecam kekerasan polisi di kerusuhan Dago Elos, Senin (14/8/2023).

Keempat organisasi itu yakni Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bandung, Wartawan Foto Bandung (WFB), dan Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB).

Selain 4 organisasi terdapat pers mahasiswa, warga, dan seniman yang ikut berunjuk rasa. Mereka berunjuk rasa dari pukul 09.00-11.30 WIB. Dalam aksinya mereka membawa sejumlah spanduk.

Baca juga: Laporan Warga Dago Elos Bandung Akhirnya Diterima Polda Jabar

"Kekerasan terhadap dua jurnalis yang dilakukan polisi dalam menangani protes warga Dago Elos adalah kejahatan serius yang patut dikecam," ujar Fauzan Sazli, Koordinator Divisi Advokasi AJI Bandung, Kamis.

Kasus ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap jurnalis-jumalis Indonesia yang sebagian besarnya tidak terselesaikan. Aparat negara, malangnya, kerap ada di jantung masalah.

AJI mencatat sebanyak 58 kasus serangan terhadap jurnalis selama periode Januari hingga Agustus 2023.

Baca juga: Fakta Kerusuhan di Dago Bandung, 7 Orang Diamankan dan soal Lontaran Gas Air Mata

Dari jumlah tersebut, 12 di antaranya merupakan serangan fisik. Di tahun-tahun politik seperti sekarang ini, tren ini tentu membuat khawatir.

Jurnalis bekerja dalam payung kemerdekaan pers yang dijamin oleh Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

"Tidak hanya menyebarkan informasi dan memberikan hiburan, pers juga memikul peran kontrol sosial. Seorang jurnalis harus secara kritis melaporkan permasalahan yang dihidupi oleh masyarakat lalu menyuarakannya," tutur Ketua AJI Bandung, Tri Joko Heriadi.

Joko menjelaskan, ketika kerja jurnalis dihalang-halangi, direpresi, atau bahkan dibungkam, publiklah yang paling dirugikan.

Mereka akan kehilangan akses terhadap informasi yang akurat, kritis, dan penting serta relevan dalam pengambilan keputusan hidup.

Tanpa penyikapan serius, kekerasan terhadap jurnalis sebagaimana terjadi di Dago Elos akan terus berulang.

Kasus Dago Elos menjadi preseden buruk bagi iklim kemerdekaan pers dan bagi kehidupan berdemokrasi secara luas. Kasus-kasus serupa akan terus terjadi. Dalam bayang-bayang represi, para jurnalis tidak akan memeroleh rasa aman dalam menjalankan tugas mereka.

Terlebih di tahun-tahun politik, kerja jurnalis dirasa semakin penting.

Sikap kritis yang terjaga niscaya berbuah produk-produk jurnalistik yang bermutu dan bisa diandalkan oleh publik. Termasuk pengungkapan potensi atau praktik pelanggaran dan penyelewengan.

Sebelumnya, Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Budi Sartono, enggan memberikan keterangan saat ditanya soal kekerasan jurnalis oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Partai Demokrat Siapkan 3 Nama Pendamping Dadang Supriatna di Pilkada 2024

Bandung
Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Hindari Jalan Rusak di Parung Panjang Bogor, Truk Tabrak Pengendara Motor

Bandung
Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Cerita Warga Saat Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel Mesin di Bogor

Bandung
PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

PKS Rekomendasikan Asep Mulyadi dan Istri Oded Maju Pilkada Bandung

Bandung
2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

2 Pengamen Ditemukan Tewas di Perkebunan Teh Malabar Bandung

Bandung
Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Pabrik Narkoba Berkedok Bengkel di Perkampungan Bogor, Polisi Temukan 1,2 Juta Pil PCC

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Pabrik Narkoba di Bogor Digerebek Polisi, Pak RT Kaget: Dia Izinnya Buka Bengkel

Bandung
Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Tanah Longsor Terjang Komplek Pesantren di Sukabumi, Penjaga Keamanan Tewas

Bandung
Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com