Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kendala, Konversi Angkot di Bandung ke Mikrobus Belum Jadi Prioritas

Kompas.com - 19/09/2023, 11:23 WIB
Putra Prima Perdana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com - Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, rencana untuk menghapuskan dan mengonversi angkutan kota (angkot) menjadi mikrobus belum menjadi prioritas utama untuk direalisasikan pada 2023.

Salah satu penyebab rencana itu direalisasikan adalah belum adanya dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Selain itu, belum ada titik temu antara Pemkot Bandung dan Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung untuk konversi angkutan tersebut.

"Karena kita akan melakukan subsidi, maka harus mendapat persetujuan dari dewan. Komisi C belum match karena merasa belum clear konsep (pemberian subsidinya) seperti apa. Kita memahami itu, jadi tahum 2023 ini tidak terakomodir, tidak teralisasi," kata Ema saat ditemui di kegiatan Pasar Murah, Lebak Gede, Kota Bandung, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Pemkot Bandung Berencana Hapus Angkot, Diubah Jadi Mikrobus

Meski belum jelas dalam hal pola pemberian subsidinya, Ema mengatakan, terkait penyediaan kendaraan mikrobus dan penyediaan tenaga sopir akan diakomodasi oleh koperasi-koperasi angkutan kota.

"Semua ditangani operator, mobilnya disiapkan operator. Operator ini gabungan koperasi - koperasi angkot seperti Kobanter, Kopamas dan Kobutri mereka bergabung," bebernya.

Ema menambahkan, Program konversi angkot juga belum bisa direalisasi karena Pemkot Bandung juga akan mengalami pergantian kepemimpinan.

Baca juga: Angkot di Bandung Bakal Jadi Mikrobus, Pemerintah Harus Libatkan Para Sopir

Terlebih lagi, masih ada program prioritas lain yang harua diselesaikan segera.

"Saya menyadari tugas saya dalam hal mengambil kebijakan sudah selesai dan akan diambil alih oleh pak Pelaksana Jabatan (Pj) Wali Kota Bandung. Tapi informasi (konversi angkot ini) akan kita sampaikan ke beliau juga, tapi kan pasti bertahap karena masalah di bandung banyak, terutama sampah," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 11 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 11 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Bandung
Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bandung
Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Bandung
Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com