Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai di Sukabumi Disebut Terkotor Keempat Se-Indonesia, Pemkab Jadwalkan Pembersihan Massal

Kompas.com - 03/10/2023, 06:13 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menggelar rapat koordinasi setelah perbatasan Pantai Cibutun dan Pantai Loji disebut sebagai pantai terkotor keempat di Indonesia oleh Pandawara Group

Komando Distrik Militer 0622 dilibatkan dalam rapat itu untuk juga diminta terlibat dalam pembersihan pantai di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, itu. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengatakan, hasil rapat menyepakati akan ada pembersihan massal di pantai tersebut pada 4 sampai 7 Oktober 2023.

"Jadi, semua perangkat daerah, tadi unsurnya dari TNI, Polri, Pemda semua elemen kita bersihkan pantai yang itu," kata Ade usai rakor di Kodim, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Pandawara Group Sebut Pantai di Sukabumi Jadi Pantai Terkotor ke-4 di Indonesia, Sekda: Tak Mengerti

Setelah rapat koordinasi rampung, sejumlah pejabat di Kabupaten Sukabumi mendatangi Pantai Loji.

Menurut Ade, pembersihan yang dimulai pada 4 Oktober 2023 merupakan kali kedua pantai itu dibersihkan secara massal.

"Ini yang kedua kali, yang kemarin pernah viral juga kita selesaikan dan hari ini kita selesaikan yang ke dua, mudah-mudahan lancar," ucap Ade Suryaman.

Baca juga: Diguncang Gempa, Penyintas Bencana di Ciherang Sukabumi Berhamburan Keluar Rumah

Saat dikunjungi pada Senin, lokasi yang menjadi sorotan Pandawara Group memang penuh dengan sampah

Terlihat ada tumpukan sampah kain, kayu, dan bambu yang berserakan. Air laut di sekitar bibir pantai juga tampak jadi kotor karena tercampur sampah.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pantai Cibutun Sukabumi Jadi Pantai Terkotor Nomor 4 di Indonesia, kata Pandawara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com