Melibatkan banyak pihak dari berbagai golongan, antar kalangan bahkan lintas etnis, Jusuf berharap, usahanya ini bisa mempersatukan semua kalangan.
“Sebagaimana sila ke-3 Pancasila, Persatuan Indonesia. Semoga dapat menyatukan semua elemen masyarakat tanpa memandang golongan, suku, etnis, dan agama,” ujar dia.
Karena itu, Jusuf bertekad untuk terus memperluas jaringan usahanya ini dengan menggandeng lebih banyak lagi pelaku usaha dan pedagang kecil.
"Semakin banyak yang ikut berkolaborasi akan semakin meringankan beban antar sesama, sehingga persatuan semoga akan semakin erat terjalin," ungkap Jusuf.
Upaya babah Alun alias Jusuf Hamka ini merupakan sedekah yang dikemas dalam usaha jualan nasi kuning.
Namun, kendati mengusung konsep amal, dia tak ingin menggratiskan. Masyarakat tetap harus membeli kendati dengan harga yang sangat murah.
“Kalau dikasih gratis semua pahalanya buat kita. Tapi, kalau dijual mereka juga bisa bersedekah. Sedekah tidak boleh dimonopoli, dan kita tetap menjaga martabat dan harga diri mereka," ungkapnya.
Jusuf pun bertekad suatu saat nanti bisa mendirikan "rumah emas" di berbagai tempat yang bisa memberi makan sedikitnya 1.000 orang setiap harinya.
“Jika itu terwujud, tentunya akan semakin banyak lagi yang mendapatkan berkah. Kaum duafa yang termarjinalkan dapat berkahnya, pedagang kecil dan pelaku UMKM juga dapat berkahnya,” ujar Jusuf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.