Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bandung Soroti Kasus Santri Korban Perundungan yang Jadi Tersangka Pembunuhan

Kompas.com - 06/10/2023, 16:20 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) serta pihak Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung segera membahas maraknya kasus perundungan di tingkat pelajar.

Dadang mengaku menyoroti kasus pembunuhan yang terjadi di Kecamatan Baleendah beberapa waktu lalu, di mana pelakunya merupakan seorang Santri dan masih berusia di bawah umur.

Baca juga: Santri di Bawah Umur Bunuh Pria Dewasa karena Tak Suka Dipandang Korban

"Saya minta Kadisdik agar mengundang semua Kepala Sekolah agar memberikan pendidikan yang terbaik sejak dini, dan sekolah ini harus diantisipasi," katanya, ditemui di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/10/2023).

Selain itu, pihaknya juga akan mengundang pondok pesantren untuk merumuskan aturan yang ketat agar mengurangi kasus perundungan, terutama di tingkat pelajar.

"Sama, nanti kita akan undang semuanya dengan Kemenag karena dibawah Kemenag makan saya juga akan mengundang sama sama membahas, sama sama membuat suatu aturan yang tentunya untuk mengurangi perundungan yang ada disekolah masing-masing," ujarnya.

Pihaknya mengaku khawatir, mendengar seorang santri yang menjadi korban perundungan dan melakukan pembunuhan hanya karena alasan sepele.

Baca juga: Santri di Temanggung Tewas Dianiaya 8 Temannya, Polisi Periksa 3 Saksi Termasuk Kepala Pesantren

Ia mengatakan, setelah Pihak Disdik dan Perwakilan Kantor Kemenag Kabupaten Bandung duduk bersama, mesti menghasilkan program atau muatan yang bisa mengantisipasi perilaku perundungan.

"Nah ini kan persoalan yang tentunya makanya kita program yang muatan lokal disekolah ini sangat penting serta pendidikan Pancasila, Bahasa Sunda dan hafalan Al-Quran. Artinya si anak-anak yang SD dan SMP ini wajib mengikuti program ini agar karakternya terbangun sejak dini," ungkap dia.

Sebelumnya seorang pemilik warung atas nama Abdul Kahar Huta Raja (41) tewas ditangan MAZ (16) pada Jumat (22/9/2023) lalu.

MAZ merupakan seorang santri di salah satu Pondok Pesantren di Kabupaten Bandung.

Pelaku menghabisi nyawa korban, lantaran tidak terima di pandang secara berlebih oleh korban, saat berbelanja di warung milik korban di Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Tak hanya menghabisi nyawa korban, pelaku juga melukai istri korban yang tengah hamil 4 bulan.

Baca juga: Remaja yang Bunuh Pria Dewasa di Bandung adalah Korban Bully di Pesantren

Saat itu pelaku mengaku melarikan diri dari Ponpesnya lantaran kerap mengalami perundungan oleh teman-temannya.

Pelaku kabur dari Ponpesnya sambil membawa sebilah pisau yang digunakannya untuk menghabisi korbannya.

Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan pasal 338 tentang pembunuhan, subsider pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, dengan ancaman hukuman pidana 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Bandung
Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Bandung
Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Bandung
PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Bandung
Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Punya Suara Tinggi, PKS Tak Akan Negosiasi Posisi Wali Kota di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com