Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Jabar Gagal Panen akibat Kekeringan Bakal Dapat Asuransi Rp 6 Juta

Kompas.com - 06/10/2023, 16:21 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com-Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTH) Jawa Barat, Dadan Hidayat mengatakan, para petani akan mendapatkan ganti rugi dalam bentuk asuransi jika mengalami gagal panen akibat kekeringan.

Petani yang berhak mendapatkan ganti rugi yakni harus membayar asuransi usahatani padi (AUTP) Rp 36.000 per satu kali masa tanam per hektarnya.

"Mengantisipasi tentang gagal panen akibat kekeringan, banjir, serangan hama dan penyakit, itu bisa diasuransi usaha tani padinya. Tahun 2023, Jabar dapat alokasi hampir 75.000 hektar agar petani bisa ikut asuransi," katanya saat dihubungi, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Cuaca Tak Menentu, Cabai Merah di Deli Serdang Terancam Gagal Panen Raya

Ia menerangkan, setiap petani yang mengikuti AUTP akan mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta per hektarnya.

Besaran premi Rp 36.000 per hektar sudah disubsidi oleh pemerintah kabupaten dan kota.

Hingga 6 September 2023, Dadan menyebutkan luas lahan pertanian di Jabar yang sudah terdaftar AUTP mencapai 57.000 hektar.

"Hanya bayar Rp 36.000 dan nanti kalau gagal panen akibat kekeringan atau lain sebagainya itu akan mendapatkan ganti rugi Rp 6 juta. Sebetulnya bayar Rp 180.000 tapi oleh pemerintah disubsidi sebesar 80 persen, sisanya 20 persen dibayar petani," tambah Dadan.

Baca juga: Mitigasi Gagal Panen akibat El Nino, Pemkab HST Gelar Kegiatan Tanam dan Panen Padi

Dadan menerangkan, ganti rugi ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap nasib petani akibat cuaca kekeringan ekstrem yang berlangsung pada tahun ini.

Lebih lanjut, program ganti rugi ini bukan hanya berjalan pada tahun ini saja.

Pada 2024, rencananya Pemdaprov Jabar akan memberikan bantuan kepada petani yang lahannya mengalami gagal panen.

"Tahun depan juga rencananya akan membantu petani dengan membayar lahan-lahan yang diprediksi akan bermasalah seperti kekeringan, banjir, hama dan lain sebagainya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Bandung
Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Bandung
Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Bandung
Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com