Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan di Kota Bandung, Sumur Mengering hingga Warga Antre Air di Sumur Masjid

Kompas.com, 12 Oktober 2023, 16:17 WIB
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif menyebabkan kemarau berkepanjangan dan kekeringan, tak terkecuali di Kota Bandung, Jawa Barat.

Kompas.com mencoba menelusuri wilayah terdampak musim kemarau kering ini, salah satunya di RW 09 Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung yang sudah terdampak sejak awal puncak musim kemarau ini berlangsung.

Baca juga: Sumini 20 Tahun Berikan Air Gratis ke Warga Purworejo, Pahlawan di Tengah Kekeringan

Ketua RW 09 Tamansari, Kota Bandung, Didin Jaenudin mengatakan bahwa kekeringan yang terjadi di wilayahnya ini cukup berdampak terhadap aktivitas warganya. Meski begitu, beberapa titik sumur resapan masih membantu menyediakan air bersih warga.

Dia mengatakan, kekeringan terjadi sejak awal puncak musim kemarau. Sebagian warga sudah merasakan kekurangan air, kini persentasenya bahkan meluas.

"Dari 440 KK warga RW 09 itu sekarang sudah 30 persen kesulitan air, terutama air bersih," ucapnya saat ditemui di lokasi, Kamis (12/10/2023).

Biasanya, sebagian warga memanfaatkan sumur yang digunakan secara umum dan pribadi, namun kini sebagian sumur tersebut surut tak tersisa bahkan kering dan tak bisa digunakan.

"Sumur buat umum itu ada tiga titik salah satunya di sumur di masjid yg masih bisa digunakan warga. Kalau di rumah masing-masing itu juga ada lumayan cukup banyak tapi saya tidak tahu berapa angka pastinya, mungkin 10 titik itu kering semua," ucap Didin.

Sumur-sumur ini surut sejak kemarau kering ini berlangsung, untuk mengantisipasi kekurangan air, banyak dari warga yang mengandalkan air ledeng dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk minum dan kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi saat ini, air ledeng pun dikeluhkan warga lantaran alirannya yang mulai berkurang.

"Biasanya untuk minum pake air ledeng, tapi alirannya kadang gak merata. Ada yang alirannya banyak, ada juga yang lebih kecil malah kaya sapu lidi," ucapnya.

Baca juga: Irigasi di Rorotan Belum Maksimal Saat Kekeringan akibat Kemarau Panjang Melanda

Untuk memenuhi air bersih, saat ini warga mengandalkan Sumur di Masjid AR- Rahman. Menurut Didin, warga biasanya mengantri sekitar pukul 19.30 atau setelah Shalat Isya. "Untungnya di masjid pake pompa dan masih ada airnya. Warga biasanya mengantri untuk ambil air disini, biasanya sore atau ke malam untuk stock air di pagi hari," ucap Didin.

Ketua RW 09 Taman Sari Kota Bandung tengah memperlihatkan penampungan air warga dan sumur yang mengering di musim kemarau, Kamis (12/10/2023). Mengantisipasi kekeringan, warga manfaatkan aliran air masjid untuk kebutuhan sehari-hari.KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Ketua RW 09 Taman Sari Kota Bandung tengah memperlihatkan penampungan air warga dan sumur yang mengering di musim kemarau, Kamis (12/10/2023). Mengantisipasi kekeringan, warga manfaatkan aliran air masjid untuk kebutuhan sehari-hari.

Didin bahkan inisiatif menampung air untuk memudahkan warga ketika kekurangan air. "Saya inisiatif nampung air, biar warga bisa ambil air disini," kata Didin menunjuk tiga wadah penampungan air yang tak jauh dari lokasi Masjid tempat warga mengambil air.

"Soal air ledeng yang ngocor (ngalir) atau enggaknya juga saya tidak tahu apa kendalanya, kok bisa gak merata ngalirnya," ujar Didin.

Didin mengajak Kompas.com berkeliling wilayahnya untuk menemui salah satu warga yang terdampak. Seorang warga, Susan (48) mengaku sumurnya kini kering. Normalnya, sumur tersebut biasa digunakan untuk mandi dan mencuci, namun kini kering lantaran musim kemarau.

"Kalau hujan sih full, tapi sekarang emang kering. Biasanya air sumur buat nyuci saja, kalau minum pake air ledeng," ucapnya.

Susan,  salah satu warga yang juga memanfaatkan air ledeng untuk kebutuhan sehari-hari, akan tetapi ia mengeluhkan saat ini air ledeng pun terbatas dan hanya mengalir di waktu tertentu saja.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau