Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan dari Bandung Dipindah ke Kertajati, Warga Pertanyakan Transportasi Penunjang

Kompas.com, 19 Oktober 2023, 17:30 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan peralihan operasional penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka sudah siap per 29 Oktober 2023.

Sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang peralihan penerbangan komersil ini seluruhnya sudah rampung. Mulai dari dibukanya akses Tol Cisumdawu ke BIJB Kertajati hingga moda transportasi pendukungnya.

Diyakini, terbang dari BIJB Kertajati lebih mudah dan efisien ketimbang Bandara Soekarno Hatta. Ditunjang akses Tol Cisumdawu membuat akses dari Bandung menuju Kertajati lebih murah dan cepat.

Baca juga: Warga Bandung Diklaim Lebih Untung jika Terbang lewat Bandara Kertajati

Lantas, apakah pengguna layanan penerbangan di Bandara Husein Sastranegara sudah mengetahui terkait peralihan penerbangan komersil ini?

Iqbal (25) warga Kota Cimahi mengaku, sudah mengetahui soal peralihan penerbangan dari Bandung ke Kertajati. Namun dirinya tidak mengetahui detail waktu pastinya.

"Sudah tahu, tapi tanggalnya saya gak tahu. Tahu karena memang sudah lama juga mau dipindahkan katanya," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Kamis (19/20/2023).

Baca juga: Singapura, India, hingga Arab Saudi Tertarik Investasi di BIJB Kertajati

Terkait perpindahan ini, secara pribadi dirinya tidak setuju karena alasan jarak. Tetapi mau tak mau Iqbal pun lebih memilih terbang dari Kertajati dibanding Soekarno Hatta.

"Kalau buat saya warga Cimahi keberatan karena makin jauh jaraknya, lebih dekat ke Bandung. Tapi dari pada dari Soekarno Hatta yang jaraknya lebih jauh, pasti makan waktu yang lebih lama juga ke sananya," ucapnya.

Iqbal pun hingga saat ini masih belum mengetahui moda transportasi pendukung apa saja yang disiapkan pemerintah untuk calon penumpang yang akan terbang dari Kertajati.

"Belum tahu travel ada atau enggaknya yang ke sana. Tapi kalau memang lebih murah tidak apa-apa. Mungkin lebih bagus lagi ada kereta api ke sana, kalau lewat jalan raya takutnya macet," katanya.

Penumpang lainnya, Indra Maulana (20) warga Dusun Sukamenak, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Tasikmalaya mengaku belum mengetahui peralihan penerbangan tersebut.

"Belum tahu penerbangan ke BIJB," ucapnya.

Jika memang layanan penerbangan dari Bandung dipindahkan, dia memilih terbang dari Kertajati karena dari segi jarak lebih dekat dari rumahnya di Tasikmalaya.

"Paling kesana, karena kan Tasik dekat sama Majalengka. Tapi mungkin harus jelas dulu aksesnya pakai apa ke Majalengka ya," katanya.

Dia berharap, pemerintah segera menyosialisasikan terkait moda transportasi yang bisa digunakan oleh warga Jabar terkait peralihan penerbangan ini. Selain itu, Iqbal berharap penerbangan dari Kertajati bisa lebih murah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau