Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kedua Kereta Cepat Whoosh Berbayar, Tiket Habis Terjual di Jam Tertentu

Kompas.com, 19 Oktober 2023, 19:33 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh telah resmi beroperasi dengan sistem berbayar sejak Rabu (18/10/2023) kemarin.

Total sekitar 9.000 tiket kereta cepat Whoosh dari Jakarta-Bandung dan sebaliknya terjual sejak kemarin.

Menurut PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ada beberapa jadwal favorit yang tiketnya selalu habis terjual.

Baca juga: Hari Pertama Kereta Cepat Berbayar, Warga Jakarta Manfaatkan untuk Liburan di Bandung Barat

"Dari seluruh jadwal, memang ada beberapa jadwal favorit, baik pemberangkatan dari Halim Jakarta atau di Tegalluar, yakni jam 08.45 WIB, 10.40 WIB, dan jam 15.35 WIB," jelas Corporate Comunication Manajer KCIC, Emir Monti ditemui Kompas.com, Kamis (19/10/2023).

Emir mengatakan, kemarin dan hari ini ada 14 jadwal keberangkatan, tujuh dari Jakarta dan tujuh dari Bandung.

Rencananya, di akhir pekan akan ada tambahan jadwal keberangkatan di jadwal favorit.

"Kalau melihat tiket yang terjual ya waktu kemarin itu ada sekitar 4.000 penumpang, dan pantauan hari ini sudah 5.000 penumpang (hingga sore hari), jadi memang ada peningkatan," kata Emir.

Terkait penambahan jadwal pemberangkatan, pihak akan memastikan dan mengevaluasi seluruh jadwal yang ada.

"Ya, tentu kami evaluasi mana jadwal yang sudah full, dan nantinya mana yang akan kita tambah karena minat masyarakat masih tinggi. Sehingga masih kami persiapkan mana saja jadwal yang akan ditambah," ucapnya.

Baca juga: Diskon Tiket Kereta Cepat Whoosh Rp 150.000, Keberangkatan hingga 30 November

Pantauan di lapangan, pada pemberangkatan kelima tepatnya pada pukul 15.35 WIB dari Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menuju Stasiun Halim, terlihat ratusan warga dari pelbagai daerah sangat antusias menaiki Whoosh.

Beberapa warga terlihat mengabadikan momen di Stasiun Tegalluar dengan menggunakan gawai miliknya.

Hampir setiap sudut yang berada di Stasiun Tegalluar terlihat dijamah oleh calon penumpang yang tengah menunggu waktu keberangkatan.

Suasana Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat saat operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan sistem pembayaran pada Kamis (19/10/2023)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Suasana Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat saat operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan sistem pembayaran pada Kamis (19/10/2023)

Diketahui, PT KCIC membandrol tiket Whoosh Rp 150.000 mulai 18 Oktober hingga 30 November mendatang.

Makmur Jaya (57) salah seorang warga Makassar mengaku sengaja datang ke Stasiun Tegalluar untuk mencoba Whoosh. Apalagi saat ini tiket masih diskon, di mana harga normal nanti Rp 300.000.

"Saya baru pertama naik juga. Saya dari Makassar, apalagi mumpung masih diskon," katanya ditemui di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Kamis (19/10/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau