"Hampir tiap hari naik (TMP). Biasanya belum ada ini, pakai kereta lama nyampe rumahnya jadi lebih malem. Ada ini jadi lebih cepat," katanya.
Menurutnya, pengunaan pembayaran non tunai yang diterapkan di bus TMP memudahkan bagi dirinya. Selain tak perlu menyiapkan uang recehan, transaksi memakai non tunai dirasa lebih cepat.
"Memudahkan, apalagi pakai e-money atau flash dan sejenisnya," terangnya.
Mengutip dari Kompas.com, bus TMP hadir melayani warga Bandung Raya sejak Desember 2021. Bus ini merupakan program pengembangan angkutan massal dengan skema layanan Buy the Service (BTS) yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Bahkan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub yang dijabat Budi Setiyadi saat itu mengklaim, hadirnya bus TMP menjadi 'tulang punggung' transportasi di kawasan Bandung Raya.
Tak hanya itu, bus TMP juga diharapkan menjadi solusi persoalan kemacetan dan mengurangi permasalahan polusi udara yang ada di kawasan Bandung Raya
"Untuk BTS Trans Metro Pasundan akan menjadi backbone bagi angkutan massal perkotaan di kota Bandung dan sekitarnya," ucapnya pada Senin (27/12/2021).
Operasional bus TMP dimulai pukul 05.00 sampai 21.00 WIB. Adapun total armadanya sebanyak 85 unit yang melayani di lima rute, yaitu: Koridor 1 Leuwipanjang-Soreang, Koridor 2 Kota Baru Parahyangan-Alun-Alun Kota Bandung, Koridor 3 Baleendah-BEC, Koridor 4 Leuwipanjang-Dago, dan Koridor 5 Dipatiukur-Jatinangor (Via Tol).
"Di Bandung Raya ada dua vendor yakni DAMRI dan Big Bird. Koridor 2 dan 3 pakai bus sedang dari Big Bird, lalu koridor 1, 4, dan 5 pakai bus besar dari DAMRI," ujar sopir bus TMP koridor 2, Acep Sopian (31).
Bus TMP ini berangkat setiap 10 menit sekali dari halte pertama, dimulai dengan nomor yang terkecil. Namun bila dalam kondisi macet, selang waktunya bisa lebih cepat.
"Penumpang paling banyak pada pagi dan sore hari. Rata-rata penumpang itu pelajar dan juga para pekerja," ucap pria yang sudah 11 bulan menjadi sopir bus TMP.
Kesan modern sangat terasa saat penumpang masuk ke dalam bus TMP. Penggunaan pembayaran non tunai dengan e-money maupun QRIS menjadi pembeda dengan moda transportasi serupa di Bandung Raya.
Baca juga: Nasib Angkot di Kota Serang, Tetap Eksis Meski Krisis
Kursi penumpang berwarna biru ditempatkan di sisi kanan dan kiri bus saling berhadapan. Di kursi sebelah kanan disediakan sebanyak dua kursi khusus berwarna merah yang diperuntukan untuk lansia, ibu hamil atau menyusui, dan disabilitas.
Tidak hanya itu, bus pun dilengkapi pegangan tangan, hand sanitizer, pemecah kaca, alat pemadaman api ringan (APAR). Terdapat juga gambar peringatan atau larangan bagi penumpang seperti dilarang makan dan minum, membawa hewan peliharaan, merokok, dan berbuat asusila.
Kemudian untuk memberikan kemudahan kepada para penumpang, di bagian kiri ditempelkan rute halte yang dilalui bus TMP.
"Kapasitas penumpang bus TMP sebanyak 18 orang, dan maksimal sebanyak 30 penumpang," tambah Acep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.