Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Gempa Cianjur, Ratusan Murid SD Masih Belajar di Tenda Darurat

Kompas.com - 21/11/2023, 07:36 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Ratusan murid SD Negeri Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih belajar di tenda darurat, pascabencana gempa bumi yang meluluhlantahkan wilayah itu setahun lalu.

Bangunan sekolah yang rusak akibat bencana dahsyat itu, hingga kini tak kunjung diperbaiki.

Ironisnya pula, keberadaan sekolah darurat ini sangat mencolok karena berada di tepi jalan nasional, tepatnya di ruas Jalan Raya Cugenang.

Tak hanya itu, tenda-tenda kelas yang sudah lusuh dan koyak juga berjarak tak jauh dari Kantor Koordinator Pendidik (Kordik), Gedung PGRI, dan kantor pemerintahan setempat.

Sekolah darurat itu berdiri di dalam area halaman sebuah bangunan vila, di mana lima tenda berdiri di antara sela pepohonan.

Baca juga: Setahun Pascagempa, Cianjur Berjuang Bangkit...

Dua tenda ukuran besar disekat dua bagian untuk ruang kelas, dan dua tenda kecil diperuntukkan bagi murid kelas IV dan VI.

Sedangkan satu tenda tersisa difungsikan sebagai ruang guru dan kantor untuk menyimpan dokumen sekolah.

Hanya dua kelas yang disediakan bangku, sementara murid kelas lainnya belajar lesehan atau duduk di bawah.

Murid SDN Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini masih belajar di tenda darurat, Senin (20/11/2023). Mereka terpaksa menjalani KBM dengan kondisi tak nyaman karena bangunan sekolah mereka yang rusak akibat gempa tahun lalu tak kunjung diperbaiki.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Murid SDN Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini masih belajar di tenda darurat, Senin (20/11/2023). Mereka terpaksa menjalani KBM dengan kondisi tak nyaman karena bangunan sekolah mereka yang rusak akibat gempa tahun lalu tak kunjung diperbaiki.

Salah seorang guru bernama Ai Rosmiati menuturkan, awalnya jumlah murid di sekolah ini mencapai 173 orang.

Namun, kini telah berkurang menjadi 120 siswa, karena ada yang memilih pindah sekolah.

“Kita tidak bisa memaksa anak-anak untuk bertahan di sini melihat kondisinya seperti ini,” ucap Ai kepada Kompas.com, Senin (20/11/2023) kemarin.

Ai menuturkan, kegiatan pembelajaran berlangsung tidak ideal dan tidak nyaman. Pihak sekolah pun terpaksa mengurangi jam kegiatan belajar mengajar (KBM).

“Pulangnya jam 10-an. Karena di atas itu kondisinya sudah panas dan gerah di dalam tenda. Kita tidak bisa memaksakan anak-anak harus terus belajar,” kata dia.

Guru lain, Yudi Kusdiansyah menambahkan, kegiatan belajar di lokasi ini sudah berlangsung sejak awal pasca bencana.

Baca juga: BPBD Cianjur Relokasi 8 Rumah Warga di Jalur Longsor

Seorang warga melintas di antara puing bangunan SDN Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (20/11/2023). Pembangunan kembali sekolah yang rusak akibat gempa bumi ini tak kunjung dilakukan karena harus direlokasi dari zona merah.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Seorang warga melintas di antara puing bangunan SDN Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (20/11/2023). Pembangunan kembali sekolah yang rusak akibat gempa bumi ini tak kunjung dilakukan karena harus direlokasi dari zona merah.

Sejauh ini, pihak sekolah belum mendapatkan kepastian kapan akan dipindah ke tempat yang lebih layak.

Di sisi lain, bangunan sekolah yang terletak tak jauh dari lokasi ini masih dibiarkan dalam kondisi rusak.

“Kita tidak tahu tentang nasib sekolah ini, Sampai saat ini belum ada kejelasan sekolahnya mau dibangun lagi atau direlokasi."

"Dulu pernah ada wacana mau di-merger dengan sekolah lain, tapi tidak jadi,” kata Yudi.

Yudi ingat betul bagaimana perjuangan pihak sekolah mencari lokasi hingga akhirnya mendapatkan izin dari pemilik lahan untuk mendirikan kelas-kelas darurat di tempat ini.

“Padahal ini (jalan) setiap hari dilewati para pejabat, barangkali ada terketuk hatinya, tolonglah ditengok,” ucap dia.

Yudi berharap ada sedikit empati dari para pemangku kebijakan atas nasib ratusan murid yang masih belajar di tenda darurat ini.

“Kasihan anak-anak, kegiatan belajar tidak berjalan semestinya, tidak kondusif,” imbuh dia lagi.

Dibangun tahun depan

Murid SDN Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini masih belajar di tenda darurat, Senin (20/11/2023). Mereka terpaksa menjalani KBM dengan kondisi tak nyaman karena bangunan sekolah mereka yang rusak akibat gempa tahun lalu tak kunjung diperbaiki.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Murid SDN Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini masih belajar di tenda darurat, Senin (20/11/2023). Mereka terpaksa menjalani KBM dengan kondisi tak nyaman karena bangunan sekolah mereka yang rusak akibat gempa tahun lalu tak kunjung diperbaiki.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin membenarkan ada sekolah yang masih menggelar KBM di tenda darurat, salah satunya SDN Cugenang.

Belum diperbaikinya bangunan sekolah yang rusak akibat gempa itu karena berada di zona merah bencana sehingga harus direlokasi.

Baca juga: Ratusan Huntara Bunga Siap Dihuni Penyintas Gempa Cianjur

“Sudah diajukan ke Kementerian PUPR. Saat ini kita sedang laksanakan legalitasnya."

"Semoga pertengahan 2024 atau ajaran baru tahun depan sudah selesai (pembangunan),” kata Ruhli saat dikonfirmasi Kompas.com di Pendopo Bupati.

Ruhli menyebutkan, secara keseluruhan pembangunan sekolah yang terdampak gempa telah selesai dikerjakan melalui Kementerian PUPR.

“Ada 700 sekolah dari semua tingkatan yang rusak dengan berbagai kategori, dan itu di tahun ini sudah selesai dibangun lagi, kecuali yang dua SD di Cugenang itu karena harus direlokasi, ya," ujar Ruhli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Buron sejak 2016, 3 Anggota Geng Motor Pembunuh Vina di Cirebon Tak Kunjung Ditangkap

Buron sejak 2016, 3 Anggota Geng Motor Pembunuh Vina di Cirebon Tak Kunjung Ditangkap

Bandung
Buka Luka Lama, Keluarga Vina Sempat Tolak Pembuatan Film, Setuju demi Pengungkapan Kasus

Buka Luka Lama, Keluarga Vina Sempat Tolak Pembuatan Film, Setuju demi Pengungkapan Kasus

Bandung
Saat Sopir Bus Kecelakaan Maut Subang Berulang Kali Minta Maaf...

Saat Sopir Bus Kecelakaan Maut Subang Berulang Kali Minta Maaf...

Bandung
Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Bandung
Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum  Tak 'Study Tour' ke Luar Kota

Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum Tak "Study Tour" ke Luar Kota

Bandung
Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Bandung
Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Bandung
Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan 'Study Tour' Imbas Bus Terguling di Ciater

Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan "Study Tour" Imbas Bus Terguling di Ciater

Bandung
Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Bandung
Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bandung
Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Bandung
Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Bandung
Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com