Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes Jabar: Tidak Ada Rekayasa Genetika soal Nyamuk Wolbachia

Kompas.com - 23/11/2023, 05:30 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Tidak ada rekayasa genetika terkait nyamuk Wolbachia, karena pada dasarnya, Wolbachia merupakan bakteri yang dimiliki oleh beberapa jenis serangga.

Penegasan ini disampaikanKepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi, di Bandung, Rabu (22/11/2023) seperti dikutip Antara.

Dia mengatakan, berdasarkan pada beberapa ilmu yang dipahaminya, bakteri Wolbachia merupakan bakteri alami yang ada pada sekitar delapan serangga, salah satunya lalat limbah.

"Dan ternyata, setelah diselidiki kalau nyamuk Aedes Aegypti diberikan bakteri Wolbachia maka si virus itu tidak hidup."

"Jadi tidak ada rekayasa genetik karena bakterinya alamiah, hanya dipindahkan dari tubuh serangga lain dalam hal ini Aedes Aegypti," kata Vini.

Baca juga: Kasus DBD di Kota Yogyakarta Turun 77 Persen Usai Nyamuk Wolbachia Dilepas

Vini mengatakan, penerapan bakteri Wolbachia ini untuk memutus rantai penularan virus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung.

Program pemutusan rantai virus di Kota Bandung ini dipersiapkan sejak tahun 2021, dengan menjadikan ibu kota Jawa Barat ini daerah percontohan pengembangbiakan nyamuk Wolbachia bersama Jakarta Barat (DKI Jakarta), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (NTT).

"Jadi sebetulnya penerapan pemutusan rantai penularan DBD itu di Kota Bandung sudah dilaksanakan sejak tahun 2021 persiapannya, jadi sudah dilatih petugas, beberapa masyarakat dan sudah keluar Permenkesnya juga," ucap Vini.

Meski demikian, Vini mengaku masih akan menunggu arahan pemerintah pusat dalam pengembangbiakan nyamuk Wolbachia di tiap kota/kabupaten di Jabar, terlebih masih ada polemik terkait hal ini.

"Ini kan sebetulnya strategi nasional jadi pada prinsipnya kami menunggu arahan pusat dan arahan pimpinan ke depannya."

Baca juga: Wolbachia Mulai Diujicobakan di 2 Kecamatan Semarang, Hasilnya Mampu Turunkan Angka Demam Berdarah

"Sementara ini memang di antara kota/kabupaten (DBD) tertingginya itu adalah Kota Bandung yang juga sudah komitmen untuk melaksanakannya," ujar Vini.

Yang pasti, kata Vini, apabila pengembangbiakan Wolbachia bermanfaat bagi kesehatan khalayak banyak Pemprov Jabar akan mendukung program tersebut.

"Kalau itu bermanfaat kenapa tidak, kita amit-amit misalnya kena TBC lebih tenang karena sudah ada obatnya tinggal bagaimana kita mengobati dengan baik."

"Typus atau demam tifoid sudah ada obatnya tapi kalau DBD kan belum ada," tutur dia.

Berdasarkan cara kerjanya, Vini berpendapat, pengembangbiakan Wolbachia lebih baik dari pada menggunakan sistem fogging, karena dapat memengaruhi sistem kekebalan nyamuk, sehingga kurang efektif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Bandung
Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Bandung
Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com