Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Siswi SMAN 3 Bandung Loncat dari Lantai 3 Sekolah, Terungkap dari Rekaman CCTV

Kompas.com, 29 November 2023, 12:32 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang siswi SMAN 3 Bandung berinisial AA diduga loncat dari lantai tiga ke kolam kering sekolah, Selasa (28/11/2023).

Korban mengalami luka parah dan sontak membuat geger sekolah karena jatuh tepat pada jam istirahat sekolah, pukul 10.00 WIB.

Kronologi

Dari rekaman CCTV sekolah terlihat AA sempat bolak-balik di lantai tiga sekolah sambil berulang kali melongokkan kepalanya melihat ke arah bawah dari pagar tembok pembatas.

Saat yang sama, beberapa siswa berjalan di dekatnya. Lalu tanpa disangka, AA tiba-tiba naik ke pagar pembatas lalu meloncat.

Baca juga: Guru SD di Kupang Diduga Cabuli 3 Siswi di Ruang Kelas, Dilaporkan ke Polisi

Dalam keadaan terluka parah, ia dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Halmahera, Kota Bandung. Beruntung nyawanya selamat.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, Kompol Agta Bhuwana, mengatakan sekalipun jatuh dari lantai tiga sekolah, AA masih dalam keadaan sadar saat dilarikan ke rumah sakit.

AA, ungkap Agta, mengalami patah tulang. Namun, ia tak bersedia memperinci lebih jauh luka yang dialami AA.
Agta mengatakan, belum diketahui secara pasti motif AA melompat dari lantai 3 gedung sekolah.

"Masih didalami. Korban masih dalam perawatan intensif sehingga belum bisa dimintai keterangan," kata dia.

Agta mengatakan penyidik dari Satreskrim Polrestabes Bandung sudah memeriksa guru dan kepala sekolah SMAN 3 Bandung.

"Kami saat ini melaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh kepada pengajar dan kepala sekolah, karena ini kan kejadiannya di area sekolah dan memang masih dalam tugas dan pengawasan pihak sekolah," ucapnya.

Tanggapan pihak sekolah

Baca juga: Loncat dari Lantai 3 Sekolahnya, Siswi SMAN 3 Bandung Patah Tulang

Beredar isu korban diduga loncat akibat depresi putus cinta. Namun kabar tersebut dibantah pihak sekolah.

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas SMAN 3 Bandung, Ida Rohayani membantah siswanya meloncat dari lantai 3 akibat depresi karena putus cinta, seperti isu yang beredar di masyarakat.

"Percobaan bunuh diri karena putus cinta kami nyatakan tidak benar, " kata Ida dalam konferensi pers di aula SMA Negeri 3 Bandung Jalan Belitung, Kota Bandung, Selasa pagi.

Kepastian tersebut dari hasil konfirmasi pihaknya kepada teman-teman hingga pihak keluarga siswi tersebut.

Ida pun memastikan tidak ada bullying atau tekanan terhadap siswa tersebut.

Baca juga: Sudah 2 Tahun Siswi SMAN 3 Bandung yang Loncat dari Lantai 3 Jalani Bimbingan Psikologis

"Sebelum kejadian tidak ada interaksi yang begitu berarti baik sesama siswa dan guru, normal saja kesehariannya baik-baik saja. Ceria juga tidak, tapi biasa saja, " ungkapnya.

Pihak SMAN 3 Bandung juga telah menjenguk siswi A. Menurut Ida, siswi tersebut sudah bisa berkomunikasi.

"Informasi terakhir sudah bisa diajak bicara, sudah stabil. Ada patah tangan dan kaki harus menjalani penyembuahan luar biasa. Harapan kami bisa kembali sembuh dengan normal, " tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siswi SMAN 3 Bandung Loncat dari Lantai 3 Sekolah ke Kolam Kering, Begini Kondisinya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau