Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapasitas Drainase Kecil dan Sungai Tertutup Sampah Jadi Penyebab Banjir di Cimahi

Kompas.com - 07/12/2023, 06:01 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIMAHI, KOMPAS.com- Pemerintah Kota Cimahi melakukan investigasi terhadap penyebab banjir yang melanda merendam beberapa titik di Kota Cimahi, Jawa Barat pada Selasa (5/12/2023).

Seperti diketahui, terdapat dua titik banjir yang terjadi di Kota Cimahi, luapan sungai Ciputri di Jalan Mahar Martanegara yang menyeret satu unit kendaraan angkutan kota (angkot) dan banjir di Kelurahan Melong yang merendam 350 rumah.

Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi mencatat ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir di wilayah Cimahi bagian selatan terjadi hampir di setiap hujan deras melanda.

Baca juga: Direndam Banjir Semalaman, Warga Cimahi Mulai Rasakan Gatal-gatal

Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman pada DPKP Kota Cimahi Sambas Subagja mengatakan, selain debit air yang besar dari wilayah hulu, faktor lain yang menjadi penyebab banjir yakni sarana dan prasarana yang tidak mampu menampung debit air.

"Semua drainase primer dalam hal ini sungai-sungai yang ada di Kota Cimahi itu memiliki kapasitas di bawah desain yang seharusnya. Jadi kapasitasnya terlalu kecil, sudah tidak memadai, makannya dengan hujan seperti kemarin terjadilah banjir di mana-mana karena sungainya sudah meluap tidak bisa menampung volume air lagi," ungkap Sambas saat ditemui di Pemkot Cimahi, Rabu (6/12/2023).

Dari hasil investigasi DPKP Cimahi, terdapat sedimentasi dan tumpukan sampah yang menumpuk di beberapa badan sungai Kota Cimahi. 

Keadaan tersebut membuat debit air yang mengalir dari arah hulu mengalir deras sampai meluap di Jalan Maharmartanegara dan di wilayah kelurahan Melong.

"Tapi yang jadi perhatian kita adalah terpengaruh juga dengan adanya sedimentasi dan sampah. Kemarin di beberapa titik yang kami lihat meluapnya air dari saluran itu karena setelah kami inpeksi salurannya banyak sampah juga," ungkap Sambas.

Baca juga: Terendam Banjir, Sekolah di Cimahi Terpaksa Tunda Ujian

Ditemui terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi Fitriandy Kurniawan menjelaskan, sarana dan prasarana yang ada di Kota Cimahi dinilai sudah harus direvitalisasi, menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir.

"Selain dipicu debit air akibat hujan dengan intensitas tinggi, kita tidak menutup mata bahwa sarana dan prasarana juga jadi penyebab. Contohnya drainase primer seperti sungai yang kurang memadai," ungkap Andy.

Hingga saat ini, BPBD sudah menyalurkan bantuan darurat kebencanaan kepada korban banjir di wilayah Melong. Seperti lansia kit, balita kit, logistik seperti mie instan, kornet, air mineral dan kebutuhan mendesak lainnya.

"Untuk bantuan bersifat darurat sudah kita distribusikan kepada korban banjir. Kita distribusikan sesuai kebutuhan berdasarkan hasil asesmen," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Ciater Subang Jadi 11 Orang

Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Ciater Subang Jadi 11 Orang

Bandung
6 Ambulans dari Bandung Barat Diterjunkan Bantu Evakuasi Kecelakaan Bus di Ciater Subang

6 Ambulans dari Bandung Barat Diterjunkan Bantu Evakuasi Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Bandung
Kecelakaan di Subang, Bus Rombongan SMK Depok Tabrak Sejumlah Kendaraan

Kecelakaan di Subang, Bus Rombongan SMK Depok Tabrak Sejumlah Kendaraan

Bandung
Kecelakaan Bus di Ciater, RSUD Subang: 9 Orang Tewas, 20 Luka

Kecelakaan Bus di Ciater, RSUD Subang: 9 Orang Tewas, 20 Luka

Bandung
Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Subang Bertambah Jadi 9 Orang

Korban Tewas Kecelakaan Bus Siswa SMK Depok di Subang Bertambah Jadi 9 Orang

Bandung
Bus Kecelakaan di Subang Dinaiki Siswa SMK Lingga Kencana Depok, 4 Orang Tewas

Bus Kecelakaan di Subang Dinaiki Siswa SMK Lingga Kencana Depok, 4 Orang Tewas

Bandung
Kecelakaan Maut di Ciater Subang, 4 Orang Tewas di TKP

Kecelakaan Maut di Ciater Subang, 4 Orang Tewas di TKP

Bandung
Bus Pariwisata Kecelakaan di Subang, Sejumlah Korban Tergeletak di Jalan

Bus Pariwisata Kecelakaan di Subang, Sejumlah Korban Tergeletak di Jalan

Bandung
Kisah Tragis Vina Cirebon dan Kebrutalan Geng Motor Rekayasa Kematian

Kisah Tragis Vina Cirebon dan Kebrutalan Geng Motor Rekayasa Kematian

Bandung
2 Pembunuh Wanita dalam Karung di Cirebon Ditangkap, Korban Sempat Diperkosa

2 Pembunuh Wanita dalam Karung di Cirebon Ditangkap, Korban Sempat Diperkosa

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Partai Nasdem Tak Terima Pendaftaran Calon Walkot Bandung Selain Kader

Partai Nasdem Tak Terima Pendaftaran Calon Walkot Bandung Selain Kader

Bandung
Omzet Batik Chanting Khas Lebak Kembali Normal, Rp 250 Juta Per Bulan

Omzet Batik Chanting Khas Lebak Kembali Normal, Rp 250 Juta Per Bulan

Bandung
Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Pencurian Saat Syukuran di Bandung, Pelaku Beraksi Saat Pura-pura ke Toilet

Bandung
Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Barusen Hills di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com