Hal serupa juga dilakukan Sandi (12) salah seorang murid kelas 6 di SDN Ziput 5, ia menyebut sendal, hingga celana ganti kerap di bekal untuk persiapan pulang.
"Ya kalau perginya banjir kaya gini, kadang harus pakai celana biasa dulu sepatu di masukin plastik," kata Sandi.
Sandi mengaku hari pertama masuk sekolah dalam kondisi banjir cukup merepotkannya.
"Iyah, hari ini sedikit repot karena hari pertama masuk sekolah," tuturnya.
Baca juga: Citarum Kembali Meluap, 8 RW di Dayeuhkolot Terendam Banjir
Meski masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, Sandi mengaku tidak bisa berbuat banyak, lantaran sudah tidak ada perahu yang mengantarnya sekolah.
"Jalan kaki aja, soalnya enggak ada perahu," ujar Sandi.
Sandi mengatakan, sekalipun banjir tetap harus berangkat sekolah karena hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah.
"Iya sekolah aja, di sini mah emang suka banjir," katanya.
Ketinggian banjir akibat luapan Sungai Citarum hari ini mencapai 50 sentimeter bahkan di beberapa titik ada yang sudah mencapai ketinggian 60 sentimeter.
Baca juga: Polisi Duga Kecelakaan Pemotor di Dayeuhkolot Bandung Bukan Diakibatkan Kabel Menjuntai
Yadi (40) salah seorang warga membenarkan jika titik terdalam berada di dalam gang, ketinggian air ada yang mencapai 1,2 meter.
Air luapan Sungai Citarum, kata dia, mulai masuk dan volumenya mulai besar pada pukul 03.00 WIB pagi tadi.
"Tadi jam 08.00 WIB sudah banjir, airnya sudah mulai besar volumenya tadi pagi," kata Yadi.
Yadi mengungkapkan, meski banjir aktivitas anak-anak untuk bersekolah tetap berlangsung.
"Kalau banjirnya dalam, paling menggunakan perahu. Tapi tergantung kondisi banjirnya juga, kalau banjirnya besar, biasanya gak sekolah karena khawatir juga diperjalanan, apalagi anak SD," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.