Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Minta Capres dan Cawapres untuk Hemat Berjanji

Kompas.com - 09/01/2024, 17:15 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerukan kepada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk tidak menebar janji yang terlalu muluk jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan Yudhoyono dalam acara "SBY Temu Masyarakat Kabupaten Bogor" di Gedung Serbaguna Simalem Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/1/2024).

Dalam kesempatan tersebut, ia bertemu dengan masyarakat, para kader dan anggota legislatif Partai Demokrat.

"Dari mimbar ini, di kabupaten bogor ini, karena musim debat (Pilpres), saya menyerukan hematlah dalam berjanji. Jangan berjanji (hal) yang pasti sulit dilakukan," ucap SBY.

"Para capres dan cawapres, partai-partai politik harus tahu keadaan Indonesia sekarang ini, ekonominya seperti apa, APBN-nya sebesar apa, utang kita naik atau turun dan sebagainya," imbuhnya.

Baca juga: 9 Pejabat Polda Banten Diganti, Mantan Sespri SBY Jabat Dirpolairud

SBY pun meminta para capres-cawapres supaya tidak perlu mengobral janji-janji yang terlalu muluk.

Dia khawatir kampanye dengan cara menjual janji seperti membangun sesuatu akan sulit diwujudkan apabila uangnya tidak ada.

"Jadi kalau menjual atau mengobral janji ingin membangun ini dan itu, yang sangat muluk-muluk, saya khawatir uangnya tidak ada alias tidak bisa diwujudkan," ungkapnya.

Oleh karena itu, SBY menyarankan para capres-cawapres maupun calon legislatif untuk mengedepankan komunikasi kepada masyarakat demi mendapatkan suara optimal pada Pemilu 2024 bulan depan nanti.

"Inilah yang mesti disampaikan oleh mereka-mereka semua agar rakyat bisa mendengarkan, bisa mengetahui janji mana yang itu masuk akal dan janji mana yang tidak masuk akal," ujarnya.

Baca juga: Cerita SBY Baru Dua Bulan Jadi Presiden Saat Tiba-tiba Tsunami Aceh: Kita Masih Merasakan Duka...

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mengenang sewaktu dirinya mengikuti Pilpres 2004 dan 2009. Kala itu, ia sebagai capres berturut-turut selalu hemat dalam berjanji.

Sebab, kata dia, kalau pemimpin terlalu banyak berjanji apalagi janjinya muluk-muluk biasanya tidak bisa diwujudkan.

"Terus terang saya tidak suka terlalu banyak berjanji," kata SBY di hadapan masyarakat dan para kadernya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com