Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Crosser yang Bersitegang dengan Petani Imbas Kerusakan Kebun Pisang Buka Suara, Sang Pemilik "Welcome"

Kompas.com, 13 Januari 2024, 12:04 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilik akun tiktok Jery Anaska yang mengunggah rekaman video aksi ribuan crosser menerobos perkebunan pisang di pegunungan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat akhirnya buka suara.

Jeryanudin, pemilik akun tiktok tersebut, mengaku tak pernah menyangka video yang ia rekam akan membuat heboh jagad maya.

Video itu direkam saat gelaran event motocross yang digelar komunitas Tumila Leutax di pegunungan Cipatat, Bandung Barat pada Minggu (7/1/2024).

Baca juga: Ratusan Crosser Rusak Kebun Pisang di Pegunungan Cipatat Bandung Barat

Menurut Jery, kondisi pada saat itu tidak setegang seperti yang ramai diperbincangkan di berbagai media sosial.

Dalam video itu ada momen di mana Jery sempat bersitegang dengan seseorang yang berada di kebun pisang.

"Nah yang viral di tiktok saya itu kita enggak tahu siapa. Pemilik kebun pisang sebenarnya ternyata welcome, malah bantu dorong dan tarik motor (peserta). Jadi senang, enggak ngerasa dirugikan," ungkap Jery saat dihubungi, Jumat (12/1/2024).

Dalam video itu ada momen di mana Jery dan pria bertopi bersitegang. Pria bertopi itu marah besar saat melihat kondisi kebun pisang sudah tak karuan, apalagi banyak pohon pisang yang tumbang diterjang ratusan crosser.

Jery saat itu diminta membayar ganti rugi atas kerusakan kebun pisang. Setelah bernegosiasi, Jery memberi selembar uang Rp 50.000 kepada pria bertopi tersebut.

"Mintanya orang itu Rp 150 ribu, saya enggak tahu per koli itu Rp 15 ribu atau berapa. Karena yang nabrak kan bukan saya, yang lewat situ itu banyak banget."

Baca juga: Berbagai Komunitas Motor Meriahkan Parade Otomotif Motocross Lombok-Sumbawa

"Kebayang kalau peserta lewat situ, diminta segitu. Saya nggak tahu itu buat per orang atau berapa," papar Jery.

Ia menjelaskan, pria bertopi yang bersitegang di dalam videonya itu bukan pemilik kebun pisang. Pria tersebut hanya pekerja yang merawat kebun pisang.

Jery mengaku siap dan bertanggung jawab membayar ganti rugi atas kerusakan.

Namun yang ia sayangkan, pria bertopi itu datang dengan nada marah dan tiba-tiba meminta uang ganti rugi tanpa menjelaskan dulu apa duduk permasalahannya.

"Sebetulnya sih enggak masalah juga minta uang, wajar. Cuma dia marah-marah, kasih citra lain yang kurang baik."

"Kalau disebut miskomunikasi juga enggak, ya mungkin itu orang-orang yang emosi atau ambil kesempatan," sebut Jery.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau