Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga "Serbu" Lapak Pengisian Daya Ponsel di Tengah Banjir Dayeuhkolot Bandung

Kompas.com - 13/01/2024, 16:55 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ahmad Yusuf (54), warga Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), membuka bisnis unik di tengah banjir yang menerjang wilayahnya, pada Jumat (12/1/2024).

Ahmad membuka jasa pengisian daya atau charging ponsel di jalur Bojongsoang menuju Dayeuhkolot, persis di seberang Mako Zipur 8.

Lapak pengisian daya ponsel milik Ahmad pun selalu dipenuhi warga karena listrik sempat padam saat banjir menerjang. Ahmad mematok tarif Rp 5.000 bagi warga yang hendak mengisi daya ponselnya hingga penuh.

"Uangnya saya pakai untuk beli bensin agar gensetnya bisa terus menyala," kata Ahmad, dikutip dari TribunJabar.id.

Ahmad mengaku, bisnis ini bermula dari ketidaksengajaan. Awalnya, dia menyalakan genset untuk pompa air saat listrik padam.

Baca juga: Dikejar Pakai Golok Saat Hendak Tawuran, 1 Remaja di Pangkalpinang Tewas Tabrakan

"Tapi, banyak warga kemudian ikut men-charge HP-nya. Cuma saya jadi tekor bensin. Akhirnya warga yang men-charge dimintai Rp 5.000 buat beli bensin," ujar Ahmad.

"Yang penting gensetnya nyala saja. Tidak menghitung untung-rugi karena buat warga juga," sambungnya.

Dia mengatakan, setidaknya ada 100 orang yang mengisi daya ponsel di tempatnya dalam sehari. Bukan hanya warga yang terdampak banjir, orang yang sedang melintas pun ada yang menjadi pengguna jasanya.

"Jadi siapa saja yang datang, silakan. Terminal atau colokannya juga kan banyak. Ada yang dari saya, tapi banyak juga warga yang bawa sendiri terminalnya," ucap Ahmad.

Ahmad menjelaskan, dia membuka usaha ini bukan kali ini saja. Setiap kali banjir dan listrik padam, Ahmad pasti membuka bisnisnya itu.

Baca juga: Ganjar Dilaporkan soal Voucher, Puan: Bawaslu Punya Mekanisme

"Warga sudah pada tahu ada genset, jadi pada ke sini," jelasnya.

Sebelumnya, banjir merendam wilayah Dayeuhkolot sejak Kamis (11/1/2024) sore, usai hujan mengguyur wilayah tersebut cukup lama.

Ahmad menyampaikan, kedalaman air yang menggenang di Kampung Lamajang mencapai sekitar 1,5 meter.

"Kalau banjirnya tidak parah biasanya tidak dimatikan listriknya, tapi sekarang banjirnya parah, makanya listrik juga dimatikan sejak kamis malam," ungkapnya.

Salah satu pengguna jasa Ahmad, Indra (26) mengungkapkan, dia merasa terbantu dengan adanya lapak pengisian daya ponsel milik Ahmad.

Baca juga: Kapolda Jatim: Pengancam Anies Baswedan Terancam UU ITE

"Warga sangat terbantu dengan ini karena listrik mati, takutnya ada yang penting kan," tutur Indra.

"Di rumah saya sekarang airnya sepinggang, semeter lebih kayaknya," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Bisnis Unik di Tengah Banjir Dayeuhkolot Bandung Saat Listrik Dipadamkan, Banyak yang Menyerbu"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com