Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Uang Rp 156 Juta dan Emas 50 Gram Lenyap Disapu Banjir Bandang

Kompas.com - 16/01/2024, 10:36 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Begitu juga dengan uang dan emas, awalnya disimpan di kamar, tapi dipindahkan ke tembok yang roboh ini. Saya simpan di dalam plastik digantungkan, dengan posisi yang tinggi," kata Yani.

Yani Maryani (49) watga Kampung Lamajang, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, salah satu korban tanggul jebol pada Kamis laluKOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Yani Maryani (49) watga Kampung Lamajang, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, salah satu korban tanggul jebol pada Kamis lalu
"Pas inget, saya inget-inget disimpan di mana itu uang dan emas. Saya tanya ke anak, itu di tembok yang roboh. Saya sekarang udah cari, tapi belum ketemu," sambung dia.

Saat sedang mempersiapkan kedatangan banjir, Yani mengaku mendengar suara benturan yang keras dari arah tanggul.

Wajar saja, rumah Yani hanya berjarak 15-20 meter dari tanggul yang jebol. "Dug.. dug.. dug, kayak ada yang membentur gitu," sebut dia.

Tiba-tiba, sambung dia, air melimpah melawati batas tanggul, dan tak lama tanggul pun jebol. Saat itu ia tengah berada di warung bersama anak perempuannya Evira (9) dan Tiara (21).

Begitu air datang, ia tak bisa mendengar suara jerita ketakutan masyarakat, yang dia dengar hanya gemuruh air melibas setiap benda yang ada di depannya.

Baca juga: Kabupaten Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 2 Pekan

Saat air semakin tinggi, Yani menggendong Evira di pundaknya dan saling berpegangan dengan Tiara, mereka berusaha mencari jalan keluar.

Sedangkan suaminya, Itan Suhendar (43) berada di bagian depan rumahnya menahan etalase yang terjungkal, akibat terbawa arus air.

"Saya saat itu sudah gelap, bingung dalam hati saya kalau selamat, selamat semua, kalau tak selamat tak selamat semua," kata Yani.

Yani mengatakan, jalan satu-satunya hanya lewat belakang rumah, karena di depan air sudah besar dan material kayu yang terbawa arus sudah menahan pintu keluar.

"Jangankan saya, kayu gelondongan saja dan batu terbawa arus apalagi mausia," lanjut dia.

Di tengah kebingungan, tiba- tiba dinding rumahnya sebelah kanan ini ambruk. "Jadi kami bisa menyelamatkan diri melewati, dinding yang ambruk ini, " kata dia.

Ia merasa, kejadian tersebut merupakan banjir terbesar selama dia tinggal di Kampung Lamajang.

"Banjir kali ini sekaligus besar, airnya datang seperti tsunami, tembok juga sampai roboh. Saat kejadian hanya terpikir untuk menyelamatkan nyawa, " kata dia.

Meski Yani kehilangan harta bendanya, ia tetap bersyukur karena keluarganya selamat.

Awalnya, dia berpikir dengan hilangnya uang dan perhiasan, maka kehidupannya akan terganggu.

"Namun, setelah dipikir kembali, kalau masih rezekinya pasti bisa ketemu, ya alhamdulillah, kalau tidak mungkin bukan rezeki. Semoga bisa mendapatkan yang lebih," kata Yani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Tiket Semifinal Persib vs Bali United 'Sold Out', Polisi Bersuara

Tiket Semifinal Persib vs Bali United "Sold Out", Polisi Bersuara

Bandung
8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar,  Polisi Dalami Alasannya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

Bandung
Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN Ngantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN Ngantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Bandung
Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Tugas Bey untuk Pj Bupati Cirebon: Daerah Percontohan PPDB Terbaik

Bandung
Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Cuma 6 PPK Perempuan yang Dilantik, KPU Bandung Barat Dinilai Patriarki

Bandung
Kakak Vina Cemas karena Satu Pelaku Akan Bebas dari Penjara

Kakak Vina Cemas karena Satu Pelaku Akan Bebas dari Penjara

Bandung
Hujan Deras, 4 Kecamatan di Sukabumi Terendam Banjir

Hujan Deras, 4 Kecamatan di Sukabumi Terendam Banjir

Bandung
Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Maju Pilkada Jabar 2024, Bima Arya Kunjungi DPD Golkar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com