Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasutri Lindungi Anak dari Reruntuhan Rumah yang Tertimpa Pohon

Kompas.com - 18/01/2024, 15:26 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Ayunda dan Andi, warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku masih trauma.

Peristiwa pohon tumbang yang menimpa atap rumahnya pada Kamis (18/1/2024) dini hari, sungguh menjadi mimpi buruk bagi pasangan ini.

Keduanya berusaha menutupi reruntuhan atap rumah, demi melindungi anak mereka yang masih berusia tiga tahun.

Mata Sukeni, ibu kandung Ayunda, yang mengetahui peristiwa itu, juga kembali berkaca-kaca.

Dia merasa sangat beruntung anak, menantu, serta cucunya selamat dalam peristiwa itu.

"Tadi malam tuh, panik, takut, gemetar, nangis, campur aduk mas. Anak teriak, saya teriak, warga langsung berlarian, terus rame di sini, bareng-bareng mau beri bantuan," kata Sukeni saat ditemui di rumahnya pada Kamis pagi.

Baca juga: Pohon Tumbang Menutup Jalan dan Menimpa Rumah di Kulon Progo

Saat itu, Sukeni melihat anaknya, yang berusaha melindungi cucunya di kamar depan.

Begitu juga Andi, menantu Sukeni, yang berusaha melindungi Ayunda yang terkena atap berupa plafon dan genteng.

Akibat kejadian ini, Andi mengalami luka lecet dan bengkak di kening, sementara Ayunda bengkak di bagian kaki kanan dan kiri. Keduanya tertimpa material reruntuhan atap rumah.

"Kalau mantu, ini (kening) berdarah, dan bengkak sampai sekarang. Kalau anak, ini (kaki kanan kiri) terluka dan juga bengkak, karena lindungi anaknya," kata Sukeni sambil menunjukan dan memeragakan posisi anak dan menantunya.

Hingga Kamis siang, keduanya pun masih trauma dan diistirahatkan di rumah saudara lainnya. 

Kepala Polsek Depok Polresta Cirebon, AKP Affandi, menyampaikan pohon tumbang ini terjadi pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Sebabkan Longsor yang Menimpa Rumah Warga di Situbondo

Polisi menerima laporan beberapa jam setelah kejadian. Saat itu juga, petugas yang piket berusaha ke lokasi untuk melakukan bantuan awal.

"Sebelumnya pohon itu yang sudah terlihat tua, dan rapuh sehingga pohon menimpa rumah warga, kita langsung ke TKP," tambah Affandi.

Pohon tumbang ini, sambung Affandi menimpa dua buah rumah, yakni milik Sukeni dan Aniri yang bersebelahan.

Di rumah Sukeni terjadi kerusakan pada bagian atap dan depan rumah. Sementara, rumah Aniri mengalami kerusakan di bagian atap di bagian belakang bangunan.

Berdasarkan informasi yang diterima Affandi, pohon Sana tersebut diperkirakan berusia ratusan tahun.

Pasalnya, warga setempat yang sudah sepuh, menyebut pohon tersebut sudah ada sebelum orangtua mereka lahir.

Baca juga: Pohon Tua Tumbang dan Menimpa Rumah Warga di Cianjur

Sehingga, kata Affandi, dimungkinkan, kerapuhan juga menjadi salah satu faktor penyebab rubuhnya pohon tersebut.

Faozan, Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, menyebut, hujan deras dan angin kencang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Cirebon.

Durasi cuaca yang terus hujan dan angin juga berlangsung cukup lama dari Rabu sore hingga Kamis dini hari.

"Awalnya hujan deras dan angin kencang terlebih dahulu, dan ini terjadi hampir merata di wilayah Kabupaten Cirebon sepanjang Rabu petang hingga malam," kata Faozan saat ditemui di lokasi.

Faozan menyebut, kejadian pohon tumbang juga terjadi di Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon.

Dia mengaku, BPBD membagi beberapa petugas untuk melakukan penanganan pohon tumbang yang masih menimpa rumah warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com