Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Mayat Terbungkus Kain di Sungai Cirebon, Jasad Wanita Diduga Korban Pembunuhan

Kompas.com, 20 Januari 2024, 19:23 WIB
Maya Citra Rosa

Editor


KOMPAS.com - Hebon temuan mayat terbungkus kain putih mengambang di Sungai Wangan Ayam, Desa Jatipura, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Identitas mayat berjenis kelamin perempuan ini belum diketahui pasti.

Polisi langsung membawa jasad ke RS Pold Bhayangkara di Indramayu untuk dilakukan otopsi.

Dua hari setelah ditemukan, polisi bersama warga dan perangkat Desa Jatipura memakamkan mayat di TPU tak jauh dari sungai lokasi penemuan pada Jumat (12/1/2024).

Makam korban ditulis tanpa nama karena polisi dan warga masih belum mengetahui identitas mayat tersebut.

Baca juga: Video Viral Penemuan Mayat Terbungkus Kain di Sungai Wangan Ayam Cirebon

Kepala Desa Bunder, Kecamatan Susukan, Rio Budiarto mengatakan, saat dilakukan evakuasi, ia tidak dapat mengenali wajah korban.

"Setelah pengangkatan, saya ikut ke RSUD Arjawinangun. Dan setelah dibuka bungkusan mayat tersebut, kami tidak mengenali wajahnya. Namun, jenis kelaminnya perempuan," kata Rio saat ditemui Kompas.com, Jumat (19/1/2024).

Tidak hanya perangkat Desa Bunder, sejumlah perangkat Desa Jatipura juga tidak mengenali wajah mayat karena membengkak.

Ada laporan orang hilang

Namun, pada Sabtu (13/1/2024), Rio menyebut warga berinisial S, melaporkan kehilangan anak perempuannya yang berinisial OP, berusia 20 tahun.

Suami OP yang berinisial MM juga disebut tidak ada kabarnya.

Setelah musyawarah dengan D yang merupakan bapak dari MM atau besan S, keduanya sepakat melaporkan kehilangan itu kepada Polsek Susukan.

Baca juga: Cerita Warga Temukan Mayat Perempuan Terbungkus Kain di Sungai Cirebon

Mendengar semua penjelasan dan hasil otopsi dari polisi, S meyakini mayat yang ditemukan dalam bungkusan kain terikat di Sungai Wangan Ayam adalah anaknya.

Selain itu, keyakinan S terletak pada tanda lahir yang dimiliki OP yakni tahi lalat di bawah hidung dan juga luka di kaki bekas kecelakaan.

"Menurut S, ciri-ciri ada bekas kecelakaan di kakinya, dan satu lagi ada tahi lalat di sini (di bawah hidung), itu kata orangtuanya, dan saat lihat foto hasil, sesuai," tambah Rio.

Namun, laporan kehilangan oleh S ini dilakukan pada Sabtu (13/1/2024), atau satu hari setelah polisi memutuskan memakamkan mayat tersebut pada Jumat (12/1/2024) dengan nama nisan Wanita Bin Rebo.

Kabar mengenai ditangkapnya pelaku pembunuhan mayat perempuan di Sungai Cirebon ini tersebar di media sosial.

Namun belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, selanjutnya akan dilakukan konferensi pers yang diadakan pekan depan.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tersebar Foto Pelaku Pembunuhan Perempuan di Sungai Wangan Ayam Cirebon Tertangkap! Benarkah?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau