Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pipin Sukses Budidaya Melon Premium dengan Sistem Hidroponik E-Quanik di Kuningan

Kompas.com - 24/01/2024, 05:09 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Saat ini, di greenhouse mini, Apin baru menghasilkan Melon Varietas Cantaloupe dengan masa tanam hingga panen hanya sekitar 75 hari.

Satu kelebihan dari sistem hidroponik E-quanik, sambung Apin, yakni hasil produktivtas yang berbeda dari pohon melon biasa. satu pohon melon Varietas Cantaloupe dapat menghasilkan sekitar 20 buah melon dengan bobot rata-rata 2 kilogram.

Sementara pohon melon biasa umumnya hanya memiliki hasil satu hingga dua buah melon dengan bobot rata-rata 1-2 kilogram.

"Dari sistem hidroponik kami ini adalah hasil produktivitas buahnya. Kalau biasanya menanam melon konvensional, satu pohon melon bisa menghasilkan 1-2 butir melon. Dengan sistem teknologi yang kami kembangkan dan juga sistem pemupukan yang kami temukan, satu pohon bisa menghasilkan lebih dari 20 butir buah dengan rata-rata bobot, adalah sekitar 2,5 kilogram," tambah Apin.

Kadar manis yang dihasilkan dari melon Varietas Cantaloupe menggunakan Brix Refractometer, juga lebih tinggi dari dengan kadar 19 persen dibanding melon umum sekitar 8 persen.

Wakafkan Ilmu

Apin tidak ingin sendiri. Di tengah perjalanan, dia mulai mengajak Pemuda Karang Taruna Bina Jaya Bakti Desa Hantara untuk bangkit dan berkembang. Tak disangka, setelah diberikan penjelasan, para pemuda setempat antusias.

Dari yang seorang diri, kini Apin bersama sekitar 25 orang yang tergabung dalam Kelompok Tani E-quanik Agri Nusantara terus mengembangkan inovasi ini.

Bak gayung bersambut, upaya permohonan audiensi dengan pemerintah daerah pun diterima baik. Kelompok petani muda ini mempresentasikan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dan lainnya.

Dia ingin membuktikan bahwa pemuda Kabupaten Kuningan mampu menghasilkan inovasi melon berteknologi Jepang.

"Kami ingin mewakafkan ilmu penemuan kami, paling tidak dapat meningkatkan kemampuan ketahanan pangan untuk keluarganya sendiri masyarakat Kabupaten Kuningan," kata Apin.

Pj Bupati Kuningan, Raden IIP Hidajat, mengapresiasi langkah petani muda E-Quanik Agri Nusantara yang telah mewakafkan ilmu penerapan hidroponik modern berbasis teknologi 4.0 untuk masyarakat Kuningan.

"Semoga dengan penerapan teknologi hidroponik modern ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan ketahanan pangan serta terciptanya komoditas unggulan baru yang menjadi ciri khas Kabupaten Kuningan," kata IIP saat memberikan sambutan di lokasi.

IIP menjelaskan, budidaya ini sesuai dengan Kabupaten Kuningan yang agraris dengan mayoritas mata pencarian sektor pertanian.

Pengembangan ini menjadi hal mutlak yang harus dilakukan agar petani dapat terus beradaptasi pada era revolusi industri 4.0.

Sebagai langkah dukungan pemerintah daerah, dirinya merencanakan petani muda E-Quanik Agri Nusantara untuk presentasi lebih dalam dan menyebarluaskan ke desa-desa di Kabupaten Kuningan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buron sejak 2016, 3 Anggota Geng Motor Pembunuh Vina di Cirebon Tak Kunjung Ditangkap

Buron sejak 2016, 3 Anggota Geng Motor Pembunuh Vina di Cirebon Tak Kunjung Ditangkap

Bandung
Buka Luka Lama, Keluarga Vina Sempat Tolak Pembuatan Film, Setuju demi Pengungkapan Kasus

Buka Luka Lama, Keluarga Vina Sempat Tolak Pembuatan Film, Setuju demi Pengungkapan Kasus

Bandung
Saat Sopir Bus Kecelakaan Maut Subang Berulang Kali Minta Maaf...

Saat Sopir Bus Kecelakaan Maut Subang Berulang Kali Minta Maaf...

Bandung
Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Bandung
Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum  Tak 'Study Tour' ke Luar Kota

Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum Tak "Study Tour" ke Luar Kota

Bandung
Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Bandung
Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Bandung
Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan 'Study Tour' Imbas Bus Terguling di Ciater

Dinas Pendidikan Jabar Perketat Aturan "Study Tour" Imbas Bus Terguling di Ciater

Bandung
Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Video Viral Bocah SD di Cirebon Depresi Usai Ponsel Dijual Ibu

Bandung
Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bus yang Alami Kecelakaan di Subang Sempat Setel Rem Saat di Tangkuban Parahu

Bandung
Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Pilkada Jabar 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon dari Jalur Perseorangan

Bandung
Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Momen Warga Gelar Doa Bersama di TKP Kecelakaan Bus Subang

Bandung
Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan 'Study Tour'

Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"

Bandung
2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

2 Mantan Bupati Serahkan Bukti Dukungan Calon Perseorangan Pilkada Garut 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com