Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Keluarga di Bandung Barat yang Tinggal di Kandang Domba, Tidur Berdesakan dan Bau Kotoran Hewan

Kompas.com - 03/02/2024, 12:33 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Hidup bersama empat ekor domba dan puluhan unggas dalam satu atap dilakoni satu keluarga di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Sukiman (34) warga Kampung Legoknangka RT 02 RW 09 Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang memang tak seberuntung tetangganya, ia bersama istrinya Siti Sopiah (32) dan seorang anaknya benar-benar hidup memprihatinkan, mereka makan dan tidur di dalam sebuah kandang domba tanpa sekat tembok.

Mereka tinggal di sebuah bangunan berbahan bambu, beratap asbes, dan berlantai tanah.

Di dalam bangunan itu terdapat kandang domba berukuran 2x5 meter, beberapa kandang unggas, dan sebuah kamar tidur sekaligus dapur berukuran 2x2 meter.

"Tinggal di sini (kandang domba) sudah setahunan sejak tahun kemarin. Tinggalnya bertiga sama suami sama anak," kata Sopiah saat ditemui dikediamannya, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: Jasa Kawin Kambing, Salah Satu Sumber Cuan yang Mulai Banyak Dilirik

Menjadi keluarga yang mandiri adalah pilihan bagi Sopiah. Ia dan suami memilih tinggal di sebuah lahan milik orangtuanya yang kini menjadi rumah domba.

Ia dan keluarga sudah tak menghiraukan bau menyengat kotoran domba yang kerap kali mengganggu indra penciuman saat berada di tempat tidurnya.

Bagi mereka yang terpenting ada tempat berteduh dan berlindung dari cuaca luar rumah dan ada tempat istirahat untuk tidur pada malam hari.

"Kalau tidur ya bertiga di sini sama suami sama anak. Masak juga di sini. Kalau masak masih pakai kayu bakar," ucapnya.

Baca juga: Kisah Nenek Fatimah di Lumajang yang Hidup Sebatang Kara, Rumahnya Tiba-tiba Roboh


Baca juga: Viral, Kisah Driver Gocar Rawat Nenek yang Hidup Sebatang Kara, Gojek: Mitra Driver Jempolan

Tidur berdesakan dengan bau kotoran domba

Keluarga Sukiman tinggal di sebuah kandang domba di Kampung Legoknangka, RT 02 RW 09 Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024).KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Keluarga Sukiman tinggal di sebuah kandang domba di Kampung Legoknangka, RT 02 RW 09 Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024).

Jangan bayangkan mereka tidur dalam satu ruang dengan kasur empuk dan nyaman.

Nyatanya mereka tidur berdesakan di sebuah papan yang ditata dengan ukuran 2x2 meter yang berdampingan dengan bumbu dapur dan pawon tempat mereka mengolah masakan.

Sementara di seberang tempat tidurnya terdapat kandang domba berukuran 2x5 meter tanpa ada tedeng aling-aling. Maka tak heran, bau tak sedap dari kotoran domba mengganggu mereka.

Belum lagi ketika hujan deras tiba, perasaan was-was selalu menyelimuti Sopiah.

Ia khawatir jika hujan deras itu bisa berdampak pada pergerakan tanah yang menggerus tempat tinggalnya.

Baca juga: Rokok Kretek Filter, Penyumbang Terbesar Kedua Garis Kemiskinan di Indonesia

Sesekali Sopiah terpaksa memboyong anaknya untuk mengungsi sementara ke dataran yang lebih aman sampai hujan benar-benar reda.

"Harus bagaimana lagi, kita cuma bisa pasrah. Harapannya bisa tinggal di rumah yang layak dihuni," tutur Sopiah.

Di tengah obrolan itu, Sukrman datang dengan membawa sekarung rumput hijau. Kedatangan Sukirman disambut 4 ekor domba yang mengembik kelaparan, rumput-rumput buruannya itu dilahap domba-domba yang menanti sedari pagi di rumahnya.

"Domba-domba ini bukan milik saya. Ini punya orang. Saya hanya merawat. Nanti anaknya dibagi 2 dengan pemilik," kata Sukirman.

Sukiman sadar betul bahwa dirinya memiliki tanggungjawab sebagai tulang punggung keluarga. Demi memenuhi kebutuhan dapur dan menyekolahkan anak, ia bekerja serabutan di luar merawat ternaknya.

"Kerjanya apa aja dikerjain. Kadang tukang bangunan, macul ke kebon, seadanya aja. Penghasilan gak menentu. Rata-rata Rp 50 ribu per hari. Ya, dicukup-cukupin buat makan anak istri," ucapnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Kemiskinan Struktural dan Bisakah Diatasi?

Tak pernah tersentuh bantuan

Meski bantuan sosial dari pemerintah terhadap keluarga prasejahtera tengah gencar disalurkan ke berbagai penjuru negeri, Sukiman belum pernah sama sekali mendapat ataupun ditawari bantuan.

Entah apa yang menyebabkan keluarganya tidak masuk dalam daftar penerima manfaat. Padahal kondisi hidup Sukiman terhitung berat, terlebih satu keluarga ini tinggal di hunian tak layak.

"Belum pernah sama sekali dapat bantuan. Ya, sering mendengar ada yang dapat bantuan tapi ya cuma dengar," kata dia.

Sukiman tak begitu menaruh harapan menjadi keluarga penerima bantuan, ia hanya bercita-cita anak dan istrinya suatu saat bisa tinggal di hunian yang layak dan nyaman untuk beristirahat.

"Harapannya bisa punya tempat tinggal yang layak. Biar anak sama istri gak kedinginan. Bisa tidur nyenyak," tuturnya.

Baca juga: 10 Daerah Termiskin di Indonesia, Mana Saja?

Sementara itu, Ketua RT 02 Pendi menyampaikan, kondisi keluarga Sukiman ini sudah dilaporkan berulang kali untuk mendapat perhatian dari pemerintah terdekat, namun namanya tak pernah masuk dalam daftar antrean bantuan.

"Mau bansos, PKH, belum pernah dapat. Apalagi program Rutilahu. Saya juga khawatir kalau saat hujan deras terjadi longsor. Karena kan letaknya di tebing," kata Pendi.

Yang bisa dirinya lakukan hanya mengecek kondisi keluarga Sukiman dalam keadaan sehat.

Di luar itu, Pendi tidak memiliki kemampuan untuk menyalurkan bantuan sampai kepada Sukiman.

"Keluarga ini kan sudah setahun. Harapan saya pemerintah bisa terbuka bahwa kondisi ini ada di Campakamekar. Semoga ada hunian yang layak untuk keluarga Sukiman," tandasnya.

Baca juga: Menyoroti Anggaran Kemiskinan Rp 500 Triliun, Setiap Warga Miskin Bisa Dapat Rp 19 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Buru Penganiaya Perias Pengantin di Sukabumi, Polisi Sebar Identitas dan Foto Pelaku

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Demi Sesuap Nasi, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Pria untuk Kerja di Bangunan

Bandung
Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Kala Luhut Teringat Jasa Mendiang Doni Monardo Bersihkan Sungai Citarum...

Bandung
Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Mengenang Teknisi Pesawat Jatuh di BSD, Keluarga: Saya Bersaksi Almarhum Sosok yang Baik

Bandung
Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Libur Waisak, PT KAI Tambah Perjalanan Bandung ke Solo dan Jakarta

Bandung
PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

PKS dan Nasdem Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bandung 2024

Bandung
Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita

Bandung
Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Heboh Pungli, Dishub dan Satpol PP Bandung Kaji Aturan Jukir Liar

Bandung
Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi 'Tukar Guling' Aset

Kejati Jabar Geledah Kantor Pemkab Karawang Terkait Dugaan Korupsi "Tukar Guling" Aset

Bandung
Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Flyover Ciroyom Diprotes Warga, Satlantas Polrestabes Bandung Bersuara

Bandung
Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Tipikor Tukar Menukar Lahan, Jaksa Geledah Kantor Pemkab Karawang

Bandung
Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Suasana Haru Iringi Pemakaman Farid Ahmad di Bandung Barat

Bandung
Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Mobil Ngebut Tabrak Gerobak Kupat Tahu di Bandung, Terguling Saat Mau Kabur

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com