Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Sebut Pernyataan TKN soal Beri Jokowi Kesempatan Bangun Keluarga Politik sebagai Kebodohan

Kompas.com - 08/02/2024, 07:02 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merespons apa yang disampaikan Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Muhammad Sirod, yang meminta masyarakat memberi kesempatan Jokowi membangun keluarga politiknya.

Cak Imin mengatakan, hal tersebut merupakan sebuah kebodohan yang malah diperlihatkan, bahkan disosialisasikan.

"Itu benar-benar kebodohan yang disosialisasikan. Ini negara demokrasi," kata Cak Imin saat ditemui di Hotel Sutanraja, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/2/2024).

Menurut dia, Indonesia merupakan negara yang memberikan semua warga negaranya untuk berpartisipasi, termasuk kerajaan atau kesultanan.

Baca juga: Cak Imin Sebut Pemakzulan Presiden Jokowi Wajar asal Ditempuh Sesuai Konstitusi

"Ini negara yang bahkan tidak ada satu kerajaan pun di dunia ini, ataupun kesultanan satu pun, yang kemudian tanpa melibatkan partisipasi," ujar dia.

Saat ini, kata dia, semua kerajaan sudah berubah bentuknya dan memilih sistem demokrasi.

"Semua kerajaan sudah berubah semua, jadi kerajaan plus demokrasi. Yang paling tua Inggris sudah demokrasi parlementer yang rajanya menjadi simbol, itu harus diubah cara berpikirnya," tutur dia.

Sebelumnya, anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Muhammad Sirod, menilai bahwa masyarakat semestinya memberikan kesempatan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun keluarga politik.

Pasalnya, menurut dia, banyak politikus yang mendorong anak-anak mereka untuk ikut terjun di dunia politik.

Baca juga: Cak Imin Sebut Negara Zolim dan Ajak Guru Madrasah Jihad Menangkan Amin

Sirod mengungkapkan, praktik itu terjadi di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yakni saat kader yang bukan keturunan ulama tertentu akan sulit mendapat posisi strategis di partai tersebut.

Menurut dia, praktik tersebut wajar karena Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak bekas kerajaan dan kesultanan.

Oleh sebab itu, Sirod menganggap serangan kepada Jokowi dan keluarganya terkait isu dinasti politik bukanlah hal yang adil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Wisata Sejarah Pendopo Kota Bandung: Syarat, Cara Daftar, dan Jam Buka

Bandung
Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Kecelakaan di Subang, Kru Sempat Perbaiki Bus Beberapa Saat Sebelum Insiden Maut

Bandung
Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Sebut Tidak Ada Jejak Rem dalam Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak 'Allahu Akbar'

Detik-detik Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Penumpang Teriak "Allahu Akbar"

Bandung
Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Muslim: Saya Tanya Tiga Kali, Aman atau Tidak?

Bandung
Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Diduga Mabuk, Pria Asal Cileunyi Tewas Tenggelam di Sumur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang

Bandung
Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Pemkab Subang Siapkan 30 Ambulans untuk Antar-Jemput Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Bandung
Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Sopir Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang Kecelakaan di Subang Masih Dirawat

Bandung
Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Kesaksian Sopir Bus Maut di Subang, Hilang Kendali Saat Rem Tak Berfungsi

Bandung
Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan Bus di Subang Ditanggung Pemerintah

Bandung
Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang

Bandung
Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Kecelakaan Bus di Subang, 1 dari 11 Korban Tewas Diserahkan ke Keluarga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com