SUMEDANG, KOMPAS.com - Sebanyak 49 pelajar kelas 8 dan 9 MTs Al-Munawwaroh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjadi korban tertimpa reruntuhan atap bangunan ruang kelas yang ambruk, Senin (12/2/2024) sekitar pukul 09.30 WIB.
Pejabat Fungsional Umum Kesiswaan dan Kurikulum Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumedang H Astadi Nirwan mengatakan, ada 49 pelajar yang tengah melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dua kelas, ketika atap bangunan tersebut roboh.
"Ada 49 siswa terdiri dari kelas 8 dan 9 yang saat kejadian tertimpa atap roboh itu. Dari total itu, 5 siswa mengalami luka berat, 4 di antaranya mengalami patah tulang," ujar Nirwan kepada Kompas.com di Sumedang, Senin siang usai melakukan asessmen di MTs Al-Munawwaroh, di Dusun Ciawilarangan, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
Baca juga: Atap Ruang Kelas MTs di Sumedang Ambruk, 7 Pelajar Dilarikan ke RS
Nirwan menuturkan, kelima pelajar yang mengalami luka berat tersebut telah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sumedang.
Saat ini seluruh siswa yang mengalami luka ringan maupun luka berat sudah didampingi Kantor Wilayah Kemenag Sumedang.
"Ke depan kami akan terus memastikan kondisi kesehatan para siswa ini dengan melakukan pemantauan secara berkala. Kami juga, akan memberikan trauma healing," tutur Nirwan.
Nirwan menyebutkan, terkait penyebab ambruknya bangunan sekolah di bawah naungan Kemenag ini terindikasi karena beberapa faktor.
"Umur bangunannya sudah cukup tua, dibangun tahun 2011, tapi hasil asessmen tadi terindikasi dipicu oelh gempa yang terjadi pada awal Januari kemarin."
"Memang saat gempa itu bangunan terlihat aman, tapi bisa jadi gempa itu menjadi pemicunya, karena saat kejadian ambruk tadi juga tidak sedang terjadi hujan maupun bencana lainnya," tutur Nirwan.
Baca juga: Selama Pipa Ambruk, Warga Plumpang Dapat Suplai Air Bersih dari Mobil Tangki PAM Jaya
Nirwan menambahkan, atas kejadian ini, pihaknya akan melakukan pengecekan seluruh bangunan, khususnya sekolah di bawah naungan Kemenag yang berada di wilayah Sumedang.
"Kami akan keliling melakukan kroscek bangunan-bangunan lainnya agar kejadian serupa tidak kembali terulang," kata Nirwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.