Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Logistik Pemilu, Belah Waduk Cirata hingga Terjebak Eceng Gondok

Kompas.com - 13/02/2024, 13:38 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Logistik Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 akhirnya sampai di titik Tempat Pemungutan Suara (TPS) paling ujung wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Petugas penyelenggara Pemilu mendistribusikan kotak suara, bilik, dan surat suara ke TPS 12 di Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipendeuy, Bandung Barat, Selasa (13/2/2024).

Logistik yang diantar di antaranya, lima kotak suara, lima jenis surat suara, empat bilik suara, spidol, pulpen, dan buku panduan petugas yang masih terbungkus plastik transparan.

Pendistribusian logistik pemilu ke pedalaman Bandung Barat ini menggunakan perahu nelayan keramba jaring apung (KJA) dengan mengarungi perairan waduk Cirata.

Baca juga: Kabar Bohong Picu Pembakaran Logistik Pemilu 2024 di Paniai

"Perjalanan menempuh jalur darat selama lima menit dari kantor desa, kemudian disambung menggunakan perahu menyeberangi perairan waduk Cirata kurang lebih satu jam."

Demikian penjelasan Ketua PPS Margaluyu, Usman Sukmana, di sela perjalanan menuju lokasi TPS.

Menguras tenaga

Perjalanan melalui perairan waduk Cirata ternyata amat menguras tenaga, sebab ekspedisi menggunakan perahu ini terhambat tumpukan gulma eceng gondok yang berada di tengah perairan.

"Mau gak mau perahu harus menembus eceng gondok. Di situ mungkin yang cukup memakan waktu," ucap Usman.

Usman menjelaskan, pendistribusian logistik pemilu menggunakan jalur air ini dinilai paling efektif dibandingkan menggunakan jalur darat.

"Kalau perjalanan darat tidak bisa menggunakan kendaraan, harus jalan kaki kurang lebih dua jam."

Baca juga: Distribusi Logistik Pemilu di Ende, Petugas Arungi Lautan Selama 2 Jam Pakai Perahu Motor

"Kalaupun bisa kendaraan harus menggunakan motor trail melintasi hutan. Perkebunan cokelat, kebun karet, dan kebun jati," kata Usman.

Akses menuju kampung Cijuhung ini dikenal terjal, tidak ada jalur darat yang resmi untuk dilalui kendaraan roda empat.

Medan perjalanan sepanjang lokasi pun rumit, sehingga perahu menjadi alternatif paling efektif untuk menuju Kampung Cijuhung.

"Kalau musim hujan begini jalannya berlumpur dan dalam. Itu harus motor trail. Motor biasa akan repot. Jalannya juga kecil jadi gak bisa pakai mobil," tutur Usman.

Di kampung Cijuhung sedikitnya ada 300 pemilih. "Di TPS 12 ini jumlahnya ada 294 daftar pemilih tetap dari empat RT dalam satu RW ditambah enam pemilih tambahan. Jadi kita siapkan 300 lembar surat suara," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com