Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Langka dan Mahal di Bandung, Profit Pedagang Makanan Turun

Kompas.com - 15/02/2024, 12:08 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dampak kelangkaan dan kenaikan beras di pasaran mulai dirasakan oleh para pelaku UMKM Kota Bandung, Jawa Barat yang bergerak di bidang makanan.

Seperti yang dialami oleh Praptiwi (39) pemilik warung nasi Ido Podomoro di Jalan Cisaranten Kulon, Arcamanik, Kota Bandung.

Dia mengaku, profit yang diperolehnya dari hasil berjualan nasi saat ini makin menipis sejak beras langka dan harganya meningkat sekitar sebulan terakhir.

"Misal sehari biasanya dapat Rp 800 ribu terus bisa nyimpan Rp 100 ribu untuk ditabung sekarang mah gak bisa."

"Sisanya buat nambal kekurangan belanjaan buat warung," ujar Praptiwi yang ditemui, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Jokowi Tegaskan Bansos Beras Tak Terkait dengan Kelangkaan Beras di Pasaran

"Saya kan biasa beli di Pasar Induk Gedebage sekarang harganya di Rp 16.000 sampai Rp 17.000 per kilogram. Dulu yang Rp 13.000 itu sudah yang paling bagus," tambah Praptiwi.

Meski langka dan mahal, Praptiwi mengaku enggan menaikkan harga makanan yang dijualnya karena takut kehilangan pelanggan.

Dia mengaku, meski hanya mendapatkan sedikit keuntungan, namun hal tersebut masih harus disyukuri.

"Untung saat ini sedikit, tapi gak apa-apa yang penting masih bisa buat bayar kebutuhan sehari-sehari seperti sekolah, listrik sama yang lain," kata dia.

Menyiasati kelangkaan dan kenaikan harga beras, dia terpaksa menyetok beras untuk cadangan selama dua hari.

Hal tersebut dilakukan Praptiwi karena khawatir beras akan semakin langka seperti beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ditanya soal Stok Beras Langka, Jokowi Langsung Ajak Wartawan Cek ke Cipinang

"Sekarang saya beli berasnya suka nyetok paling sampai dua hari jualan. Kalau sehari jualan bisa sampai 10 kilogram. Beli segitu kan harganya juga naik, yang lima kiloan saja sekarang Rp 88.000," kata dia.

Selain beras, kenaikan harga juga terjadi untuk beberapa komoditas lainnya seperti daging ayam yang saat ini harganya menyentuh Rp 33.000 per kilogram.

Akibat kenaikan sejumlah bahan pokok ini, dia pun terpaksa mengurangi menu di warung nasinya.

"Kalau daging ayam saya biasa beli 10 kilogram sekarang jadi delapan kilogram. Terus ikan yang biasanya ada 3-4 menu sekarang hanya dua saja," tambah Praptiwi.

Sementara itu, pedagang lainnya Hartiwi (44) menyebut, meski terjadi kelangkaan, namun pembelian beras tidak dibatasi oleh pedagang di pasar.

Berbeda dengan gula pasir putih yang saat ini pembeliannya dibatasi di sejumlah toko mini market.

Baca juga: Beras Mahal, Penjual Nasi Padang Ini Terpaksa Naikkan Harga Makanan

"Kalau beli di mini market dibatasi hanya satu kilogram terus harganya juga naik dari Rp 13.000 sekarang jadi Rp 16.000 per kilogramnya," kata dia.

Hartiwi berharap, harga bahan pokok dan ketersediaannya pun kembali normal. Pasalnya, akibat kondisi tersebut berpengaruh pada keuntungan dari hasil jualannya.

"Ya pengen harganya normal lagi terus stoknya juga normal. Terus juga kalau beli gak dibatasi sepeti gula pasir sekarang," ungkap dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Menengok 3 Lokasi Pembunuhan Vina Usai 8 Tahun Berlalu

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF di 4 TPST

Bandung
Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Minta Dibunuh, Pria Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Sodorkan Uang Rp 300.000 ke Warga

Bandung
Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Pemkot Bandung Terapkan Jumat Bebas Kendaraan Bermotor Mulai 17 Mei

Bandung
Perampokan Rumah di Bogor Terekam CCTV, 3 Perempuan Ditangkap

Perampokan Rumah di Bogor Terekam CCTV, 3 Perempuan Ditangkap

Bandung
Tidak Dibelikan Motor, Pria Diduga ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Tidak Dibelikan Motor, Pria Diduga ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Intip Peluang Golkar dan PKS Lawan PKB di Kabupaten Bandung

Intip Peluang Golkar dan PKS Lawan PKB di Kabupaten Bandung

Bandung
KPU Kabupaten Bandung Pastikan Tak Ada Cabup dari Jalur Independen

KPU Kabupaten Bandung Pastikan Tak Ada Cabup dari Jalur Independen

Bandung
2 Siswa Korban Kecelakaan Bus di Subang Sempat Jadi Kuli Angkut Pasir demi Ikut 'Study Tour'

2 Siswa Korban Kecelakaan Bus di Subang Sempat Jadi Kuli Angkut Pasir demi Ikut "Study Tour"

Bandung
ODGJ, Pembunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Minta Dibunuh Juga

ODGJ, Pembunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Minta Dibunuh Juga

Bandung
3 Remaja Putri di Bogor Rampok Tantenya, Korban Dipukul dan Disekap

3 Remaja Putri di Bogor Rampok Tantenya, Korban Dipukul dan Disekap

Bandung
Pelaku Pelecehan Payudara di Bandung Serahkan Diri Usai Cabuli Pelajar

Pelaku Pelecehan Payudara di Bandung Serahkan Diri Usai Cabuli Pelajar

Bandung
Pemuda di Sukabumi Bunuh Sang Ibu, Tidur di Dekat Jasad Korban lalu Temui Tetangga Sambil Bawa Uang

Pemuda di Sukabumi Bunuh Sang Ibu, Tidur di Dekat Jasad Korban lalu Temui Tetangga Sambil Bawa Uang

Bandung
Polisi Ungkap Jejak Kasus Vina hingga Perburuan 3 Tersangka DPO

Polisi Ungkap Jejak Kasus Vina hingga Perburuan 3 Tersangka DPO

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com