Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laga Persib Vs PSIS di Jalak Harupat, Polisi Bikin Rekayasa Lalulintas

Kompas.com, 26 Februari 2024, 17:53 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Akan ada rekayasa lalu lintas saat Persib Bandung menjamu PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024) besok.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandung Kompol Mangku Anom mengatakan, setelah menjadi venue Piala Dunia, penerapan pengamanan berstandar internasional bakal dilakukan, pun dengan pengamanan arus lalu lintas di sekitaran SJH.

Anom mengatakan, petugas pengamanan baik TNI-Polri akan memeriksa setiap kendaraan yang akan melintas ke SJH.

Pemeriksaan, bagi penonton yang sudah memiliki gelang pertandingan yang datang dari arah Jalan Raya Soreang-Cipatik akan dimulai dekat Kantor Kodim 0624.

Baca juga: Persib Pakai Stadion Si Jalak Harupat, Penjagaan Diperketat, Penonton Mabuk Dilarang Masuk

"Setelah penukaran tiket jadi nanti yang bisa mendekat ke arah stadion itu hanya yang bertiket atau punya gelang saja, yang tidak silakan balik kanan."

"Kalau untuk warga sekitar atau lokal harap membawa KTO untuk nanti ditunjukkan ke petugas," ujar Anom, Senin (26/2/2024).

Hal itu, kata Anom, berlaku juga bagi penonton yang datang dari arah exit tol Kutawaringin dan dari arah Simpang Al-Fathu serta Parungserab.

"Jadi itu termasuk ring tiga, jadi harap diingat yang bisa melintas menuju Jalak Harupat besok itu hanya penonton pertandingan yang memiliki tiket dan warga lokal saja," kata dia.

Untuk kantung parkir, aparat menyiapkan beberapa lokasi. Gerbang Utara akan digunakan untuk parkir kendaraan roda empat, sedangkan Gerbang Selatan dipersiapkan untuk parkir roda dua.

"Kalau gerbang utama itu khusus bagi official pertandingan maupun kedua tim yang bertanding," kata dia.

Sementara, untuk rekaya lalu lintas, kata Anom, polisi akan memprioritaskan arus kendaraan yang menuju SJH.

Baca juga: Ada Piala Dunia U-17, Polisi Tertibkan Juru Parkir Liar Sekitar Stadion Si Jalak Harupat

"Pasti kita adakan rekayasa, yang pertama kita pertimbangkan itu prioritas arus kendaraan yang menuju SJH nanti," ucapnya.

Anom menjelaskan, kendaraan yang melalui Jalan Raya Gajah Mekar akan disortir untuk belok ke arah Pameuntasan.

"Apabila memang tidak berkepentingan ke SJH untuk menghindari juga bagi masyarakat yang mungkin tidak ingin nonton tapi punya kepentingan kegiatan lain diharapkan tidak melintasi jalur tersebut karena dikhawatirkan padat," sebut dia.

Kemudian bagi pengendara yang melintas di Jalan Raya Al-Fathu akan diarahkan menuju Kantor Pemda Kabupaten Bandung.

"Jadi jalur tersebut khusus untuk warga lokal dengan menunjukkan ktp atau pun suporter," ujar dia.

Tak hanya itu, sterilisasi juga akan dilakukan selama 2-3 jam sebelum pertandingan. "Kalau sebelum bubaran itu sekitar 15-30 menit sebelum bubaran itu akan kita tutup," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau