Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tradisi Warga Bandung Cuci Karpet Sajadah Masjid Jelang Ramadhan

Kompas.com, 7 Maret 2024, 12:24 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com-Jelang Ramadhan, sebagian warga di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjalankan tradisi mencuci karpet masjid. 

Kegiatan itu berlangsung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciwidey, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung

Tidak hanya pengurus masjid tertentu saja yang ikut membersihkan karpet. Namun, warga serta anak-anak terlibat dalam proses tersebut. 

Usai dibersihkan, karpet-karpet tersebut dijemur berjejer di sekitaran aliran sungai. 

Baca juga: Sejarah Dugderan, Wajah Keberagamaan Kota Semarang untuk Menyambut Ramadhan

Abah Aden (40), pengurus Masjid Jami Al Ulumiah di Kampung Pojok, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung mengatakan tradisi tersebut merupakan rutinitas umat Muslim menyambut datangnya Ramadhan.

"Ini tradisi orang Islam menyamnut bulan suci Ramadhan agar sucinya lebih suci, makanya karpet-karpetnya itu dicuci biar ibadahnya nyaman dan enak," kata Aden ditemui di lokasi, Kamis (7/3/2024). 

Tradisi tersebut, kata dia, sudah dilaksanakan sejak lama. Bahkan, orangtua Abah Aden sudah melakukan tradisi ini sejak 1970-an.

"Ini turun temurun setiap bulan Sya'ban pasti orang Cigondewah terjun ke sungai kaya gini untuk membersihkan karpet tempat ibadah," kata Abah Aden. 

Warga Kampung Pojok, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat saat membersihkan karpet di DAS Ciwidey, kegiatan tersebut merupakan tradisi turun temurun yang sudah dilakukan sejak lama, Kamis (7/3/2024)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Warga Kampung Pojok, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat saat membersihkan karpet di DAS Ciwidey, kegiatan tersebut merupakan tradisi turun temurun yang sudah dilakukan sejak lama, Kamis (7/3/2024)

Menurutnya, hampir sebagian warga Kabupaten Bandung terutama di Kecamatan Margaasih menjalankan tradisi mencuci karpet di sungai. 

Proses pencucian karpet terbilang mudah. Pertama, karpet dimasukan ke dalam air, kemudian dijahit ke tempat yang kering untuk di sikat berkali-kali. 

Baca juga: Kemeriahan Menyambut Ramadhan di Kebumen, 600 Lampion Hiasi Jalan Menuju Masjid

Selanjutnya, karpet dibilas menggunakan air, dan kembali dimasukan ke sungai untuk dibersihkan secara menyeluruh. 

Apabila masih terasa kotor, maka karpet akan kembali dicuci dengan proses yang sama. 

"Tadi kita berangkat sekitar jam 05.30 WIB WIB setelah subuh, dan langsung ke sini, langsung dicuci. Kalau prosesnya kita masukin ke air, diguyur dan disikat pokoknya harus bersih. Kalau satu kali enggak bersih ya ulang lagi dari awal, karena biar bersih. Ini 'kan sarana ibadah," imbuhnya. 

Setelah ducuci dan dipastikan bersih, karpet tersebut langsung dijemur di sekitaran sungai. 

"Dan langsung dikeringkan di sini. Ditunggu sampai kering, Kadang-kadang jam 14.00 atau sampai jam 15.00 tergantung cuaca," bebernya. 

Warga Kampung Pojok, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat saat membersihkan karpet di DAS Ciwidey, kegiatan tersebut merupakan tradisi turun temurun yang sudah dilakukan sejak lama, Kamis (7/3/2024)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Warga Kampung Pojok, Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat saat membersihkan karpet di DAS Ciwidey, kegiatan tersebut merupakan tradisi turun temurun yang sudah dilakukan sejak lama, Kamis (7/3/2024)

Lantaran, memakan waktu yang panjang, rata-rata warga yang menjalankan tradisi tersebut kerap membawa bekal nasi beserta lauknya, untuk disantap usai membersihkan karpet masjid. 

"Tadi kita ke sini pakai kolbak, kemudian karena nunggu lama setelah proses mencuci ya kita bawa makan sendiri. Itu makanan enggak ada unsur apa-apanya, murni dari masyarakat yang ngasih uang buat rokok, buat beras atau kadang ada yang ngasih lauknya," ujar Abah Aden. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau