Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Mudik, DBMPR Jabar Kebut Perbaikan 630 Lubang di Jalan Provinsi

Kompas.com, 27 Maret 2024, 17:54 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat menargetkan perbaikan jalan provinsi yang rusak selesai sebelum H-10 Idul Fitri 1445 Hijriah.

Kepala DBMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, terdapat 630 lubang di jalan provinsi yang saat ini sedang dikebut perbaikannya menjelang mudik Idul Fitri.

Ada pun sebarannya meliputi 198 lubang di 114 ruas jalan alternatif, 117 lubang di 119 jalur wisata, dan 315 lubang di jalur ruas lainnya.

Hingga saat ini, kata dia, lubang jalan yang sudah diperbaiki sudah lebih dari dari setengah jumlah total. Ditargetkan, perbaikan akan selesai pada 10 hari menjelang Idul Fitri.

Baca juga: Perbaikan Jalan Pantura dan Tol Jateng Dikebut, Target Selesai 1 April 2024

"Yang pasti kita terus melakukan perbaikan melalui enam UPTD dan tim reaksi cepat. Laporan ada 630 lubang jalan, laporan terakhir tinggal 300-an lagi. Insha Allah kami tuntaskan H-10."

Demikian ujar Bambang saat ditemui di Gedung Sate, Bandung, Rabu (27/3/2024).

Dia menerangkan, total panjang ruas jalan di Jabar mencapai 25.895,602 kilometer yang terdiri dari jalan nasional, provinsi, kabupaten, dan kota.

Untuk jalan nasional yang kondisinya baik dan bisa digunakan untuk arus mudik yakni sepanjang 1.774,01 kilometer. Lalu jalan provinsi 2.362,183 kilometer.

Selain itu, total panjang ruas jalan kabupaten dan kota di Jabar yang sangat bisa dilalui para pemudik yakni 21.759,409 kilometer.

Kemudian, Bambang menjelaskan, untuk perbaikan jalan yang sifatnya kontraktual yang panjangnya sekitar 260 kilometer baru bisa dimulai setelah Idul Fitri.

Hal ini karena adanya imbauan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR), selama arus mudik Idul Fitri dilarang ada pengerjaan jalan yang bisa mengganggu arus lalu lintas.

Baca juga: Jelang Arus Mudik, Perbaikan Jalan di Sleman Ditargetkan Rampung H-7 Lebaran

"H-7 Idul Fitri tidak boleh ada aktivitas yang mengganggu traffic lalu lintas selama arus mudik," kata Bambang.

Bambang pun meminta peran aktif masyarakat bila menemukan lubang jalan yang belum diperbaiki untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang setempat.

Pasalnya, DBMPR Jabar telah menyiagakan sebanyak 60 posko yang dilengkapi dengan berbagai material dan peralatan untuk pengerjaan perbaikan ruas jalan.

"Informasikan kalau ada kerusakan, saya sudah perintahkan bangun 41 posko di Jabar ada 19 posko alat berat dan DRU yang sudah ada material dan alat berat untuk perbaikan jalan," kata dia.

"Mudah-mudahan semuanya dalam kondisi baik-baik saja jelang libur lebaran maupun arus balik lebaran," tambah Bambang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau