Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Longsor di Km 64 Tol Bocimi Masuk Zona Gerakan Tanah

Kompas.com - 04/04/2024, 15:19 WIB
Agie Permadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG,KOMPAS.com - Badan Geologi menyebut lokasi jalan yang ambles di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Kilometer 64+600 berada di wilayah perbukitan bergelombang yang masuk dalam zona gerakan tanah menengah hingga tinggi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan menjelaskan bahwa secara umum lokasi bencana merupakan perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng landai sampai agak curam.

"Ketinggian lokasi gerakan tanah berada di 465 meter di atas permukaan laut. Terdapat Sungai Ci Leuleuy di sebelah tenggara dari lokasi bencana," kata Hendra dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Menko PMK: Tol Bocimi Tidak Bisa Digunakan Selama Mudik Lebaran

Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bogor, daerah bencana diperkirakan merupakan batas satuan batuan endapan Batuan Gunungapi Gunung Pangrango (Qvpy) yang merupakan endapan lebih muda, lahar, bersusunan andesit.

Berdasarkan Peta Prakiraan Terjadi Gerakan Tanah April 2024 di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat yang dikeluarkan Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kecamatan Ciambar termasuk dalam zona potensi gerakan tanah Menengah - Tinggi.

"Artinya daerah ini mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," ucapnya.

Faktor penyebab terjadinya tanah longsor diperkirakan karena kemiringan lereng yang agak curam, tanah pelapukan cukup tebal yang merupakan lapukan dari endapan batuan gunung api.

"Dipicu curah hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi dan lama sebelum terjadinya bencana," ujar Hendra.

Baca juga: Imbas Longsor di Tol Bocimi, Jalan Sukabumi-Bogor Macet

Mengingat curah hujan yang masih tinggi, Badan Geologi merekomendasikan agar warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi dan pengguna jalan untuk tetap waspada apabila terjadi hujan yang berlangsung lama.

"Dikhawatirkan terjadi longsor susulan," ucapnya.

 

Aparat yang berwenang juga diimbau untuk melakukan penanganan material longsoran maupun perbaikan jalan untuk mengantisipasi potensi longsor susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor terutama jika turun hujan.

"Saluran air permukaan segera dibenahi agar lebih kedap air dan mampu menampung air jika debit air meningkat saat hujan. Pemasangan rambu rawan bencana longsor di sekitar lokasi bencana untuk meningkatkan kewaspadaan," terangnya.

Hendra juga merekomendasikan agar tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu kestabilan lereng, seperti pemotongan lereng, tidak mencetak kolam baru di area longsoran untuk mengurangi penjenuhan lereng dan tidak melakukan penebangan pohon-pohon besar dengan sembarangan.

"Jika muncul retakan di sekitar lereng tersebut agar segera ditutup dengan tanah dan dipadatkan untuk mengurangi peresapan air ke dalam tanah serta mengarahkan aliran air menjauh dari retakan," ucapnya.

Baca juga: Longsor, Arus Lalin di Tol Bocimi Km 64 Dialihkan ke Exit Cigombong

Menurut Hendra, lokasi gerakan tanah ini terjadi di Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) tepatnya di Km 64+600 Tol Parungkuda, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Secara geografis berada pada koordinat 106,795460° BT dan 6,788299° LS.

"Jenis gerakan tanah diperkirakan berupa longsoran tebing yang merupakan jenis gerakan tanah tipe cepat," tuturnya.

Disinggung apakah degan adanya rekomendasi teknis tersebut, apakah tol Bocimi masih aman untuk dibuka kembali? Hendra mengatakan apabila sudah ada penanganan dari PT Waskita dan PT Trans Jabar Tol (TJT) selaku penanggung jawab nya, maka jalan tol itu bisa saja dilalui kembali.

"Bisa saja dilalui kembali, karena rekayasa geoteknik pasti sudah diterapkan untuk revitalisasi jalan tersebut. Tidak ada struktur geologi dan hal major yang lainnya yang dapat membahayakan lebih jauh, ini murni karena tingkat kejenuhan air satuan batuan di permukaan dan curah hujan tinggi," jelas Hendra.

Baca juga: Ternyata, Ada 3 Mobil Jadi Korban Tanah Longsor di Km 64 Tol Bocimi

Diberitakan sebelumnya, Tanah Longsor terjadi didalam tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi), tepatnya di Km 64 arah Sukabumi, pada Rabu (3/4/2024) sekitar pukul 20.00 WIB.

Diinformasikan ada tiga kendaraan yang masuk jurang longsoran sedalam 15 meter tersebut, meski begitu tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Jelang PPDB 2024, Kadisdik Jabar Dilantik Jadi Pj Bupati Cirebon

Bandung
Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Berkas Dukungan Dikembalikan, Aceng Fikri Ajukan Sengketa Proses Pilkada

Bandung
Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Cerita Jaksa Pergoki Pengunjung PN Bandung Bawa 22 Paket Sabu dan 25 Pil Heximer

Bandung
Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com