GARUT, KOMPAS.com- Ruas Jalan Raya Bandung-Tasikmalaya yang melintasi wilayah Kecamatan Limbangan, Kersamanah hingga Malangbong di Kabupaten Garut, kerap menjadi perhatian setiap kali arus mudik Lebaran.
Akses utama dari Jawa Barat ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur melalui jalur selatan kerap kali terjadi antrian panjang kendaraan yang sulit diuraikan.
Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan panjang pada tahun ini, Kepolisian Resor Garut membentuk tim urai.
Baca juga: Antisipasi Puncak Arus Mudik, One Way Diberlakukan dari Garut sampai Tasikmalaya
Kepal Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Garut Iptu Aang Andi Nurcahyadi mengatakan, tim urai disiapkan dengan mobilitas tinggi untuk mencari titik penyebab antrean kendaraan.
Tim ini juga harus mengambil langkah-langkah taktis untuk mengurai kemacetan.
"Tahun ini, kita (tim urai) lebih kuat, ada bantuan personel Dalmas Samapta sampai 60 orang," jelas Aang saat ditemui di Pospam Mudik Polres Garut di Limbangan, Sabtu (6/4/2024).
Aang melihat, tim urai sendiri memiliki fungsi sangat strategis mengurai antrian kendaraan di jalur mudik.
Tim ini yang melakukan tahapan-tahapan awal pemberlakukan one way di jalur mudik.
"Dari mulai penyisiran, penguraian dan pe-mending-an kendaraan yang akan dilakukan one way," jelas Aang.
Baca juga: H-5 Lebaran, Jalur Limbangan Garut Masih Sepi Pemudik
Saat pemberlakuan one way, semua kendaraan yang melintas hanya untuk arah yang telah ditentukan seperti dari arah Bandung ke Tasikmalaya misalnya untuk arus mudik ini.
Kendaraan yang masuk jalur mudik dari jalan-jalan lingkungan pun, sementara ditutup agar tidak menganggu arus lalu lintas sehingga macet bisa cepat terurai.
"Biasanya kalau di satu titik kemacetan ekor antreannya sudah mencapai lima kilometer, kita akan berlakukan one way," jelas Aang.
Biasanya, panjang jalan yang akan diberlakukan one way sendiri jaraknya bisa 5 hingga 7 kilometer hingga melewati titik rawan kemacetan.
Durasi pemberlakuan one way rata-rata 30 menit sampai satu jam, bergantung pada tingkat kepadatan lalu lintas.
Sepanjang ruas jalur Limbangan hingga Malangbong yang panjangnya lebih dari 20 kilometer dengan kontur jalan berkelok-kelok dan nanjak dan menurun, pemberlakuan one way biasanya dibagi dalam tiga bagian.
Baca juga: Waspadai, 5 Titik Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik Garut
Hal itu disesuaikan dengan titik rawan kemacetan yaitu Pasar Limbangan, Pasar Lewo dan Pertigaan Malangbong.
One way akan dilakukan secara pararel di tiga titik tersebut. Biasanya, pemberlakuan one way diawali dari titik Malangbong diikuti Pasar Lewo dan Pasar Limbangan.
"Kita mulai di Malangbong dulu agar begitu kita lakukan one way di Pasar Limbangan jalur di depannya sudah kosong dan siap menerima arus kendaraan," jelas Aang.
Sebanyak tiga titik pemberlakuan one way tersebut, menurut Aang, kunci sukses pelaksanannya adalah ada di tim urai yang akan menutup jalan-jalan ke lingkungan warga dan menyisir titik-titik yang rawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.