“Kadang pernah dua hari enggak makan, kadang pernah tiga hari,” beber dia.
Kisahnya terdengar hingga ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu.
Disdikbud dan Pemerintah Kecamatan Indramayu sudah mengunjungi Sopyah sambil membawa sejumlah bantuan untuk Sopyah dan Samsul.
Dalam pertemuan itu, pemerintah berjanji memfasilitasi keduanya untuk melanjutkan sekolah.
Sopyah yang putus sekolah saat SMP dahulu difasilitasi untuk ikut kejar paket dan diberikan modal usaha.
Sementara adiknya, Samsul yang putus sekolah setahun lalu saat kenaikan kelas 8 di SMPN 4 Sindang kini sudah bisa kembali sekolah.
Samsul pindah dari SMPN 4 Sindang ke SMPN 3 Sindang untuk melanjutkan pendidikan.
“Alhamdulillah saya bersama teman-teman Disdikbud bersama juga Pak Camat sudah mengunjungi kediaman Sopyah bersama Samsul,” ujar Kepala Disdikbud Indramayu, Caridin, Kamis (16/5/2024).
Ngojek Jadi Penolong
Pemerintah setempat pun berjanji untuk memberikan modal usaha untuk Sopyah. Sambil menunggu bantuan datang, ia menyambi jadi tukang ojek.
“Lumayan nganter-nganter jadi ojek,” ujar dia.
Sopyah berharap ada yang bisa ia kerjakan untuk mendapatkan sesuap nasi.
“Kalau bangunan sekarang lagi sepi, jadi apa saja pak yang dikerjakan,” ujar dia.
Ia mempunyai mimpi untuk berwirausaha agar bisa menyambung hidup bersama adiknya.
Jika Sopyah mendapatkan modal usaha, ia ingin membuka tempat cuci motor.
Alasannya sederhana, untuk bisa mendapat pemasukan setiap harinya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Berjuang di Garis Kemiskinan, Sopyah Terpaksa Berpenampilan Laki-laki demi Sesuap Nasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.