Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa Kepemilikan Pabrik, 2 Kubu Bentrok di Cianjur

Kompas.com - 24/05/2024, 16:44 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi


CIANJUR, KOMPAS.com – Dua kelompok massa terlibat bentrok di area pabrik hebel Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (24/5/2024).

Akibatnya, dua orang dikabarkan terluka akibat terkena lemparan batu. Salah satunya seorang anggota polisi.

Kepala Polres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, sebanyak 50 orang telah diamankan dan digelandang ke mako polres guna menjalani pemeriksaan.

“Ada anggota kami yang mengalami luka tiga jahitan di pelipis karena terkena lemparan batu dari massa."

"Kami masih telusuri dari mana dan siapa pelakunya,” kata Aszhari kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat siang.

Baca juga: Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Disebutkan, bentrokan yang melibatkan karyawan pabrik dengan salah satu kelompok massa ini diduga dipicu sengketa kepemilikan pabrik.

“Ada sengketa antara para pihak. Tadi (bentrokan dipicu) ada dari salah satu pihak yang berupaya mengambil alih kembali pabrik yang sebelumnya telah diduduki massa dari kelompok lain,” ujar dia.

Aszhari menegaskan, petugas berhasil mengamankan situasi hingga berangsur kondusif.

“Untuk mereka-mereka yang kemarin datang menguasai pabrik ini sudah kita amankan di Polres Cianjur,” ujar Aszhari.

Seorang karyawan pabrik, RD (30) menuturkan, sehari sebelumnya puluhan orang mendatangi pabrik dan memaksa karyawan menghentikan pekerjaan.

Baca juga: Kasus Bocah Cianjur Meninggal Usai Disuntik Perawat Diselidiki Komnas KIPI

"Datang ke sini pakai lima mobil, ada lah jumlahnya puluhan, Begitu masuk langsung mengusir karyawan. Kawan-kawan juga ada yang diitimidasi, ada yang kerah bajunya ditarik," kata RD.

RD mengaku tidak tahu persis pangkal persoalan tersebut. Namun, diduga ada sengketa di antara pemilik perusahaan.

“Katanya ada kaitan dengan sengketa. Hanya saja kan itu urusan bos sama bos, ya, harusnya jangan melibatkan karyawan," imbuh dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com