Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bey Minta Perusahaan di DAS Citarum Turun Tangan Tanggulangi Sampah

Kompas.com, 24 Juni 2024, 17:14 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Para pelaku usaha industri di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum diminta menyiapkan anggaran Corporate Social Responsibillity (CSR) untuk menangani persoalan sampah yang mencemari sungai tersebut.

Penjabat (Pj) Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, penanganan pencemaran di sungai Citarum membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, untuk itu diperlukan keterlibatan para pelaku usaha yang beraktivitas di kawasan DAS Citarum terlibat.

"Masalah Citarum itu juga terkait masalah anggaran (yang terbatas). Nanti kami mengumpulkan semua industri dan pengusaha di kawasan DAS Citarum untuk menggunakan CSR mereka," kata Bey Machmudin saat ditemui di Bandung Barat, Senin (24/6/2024).

Baca juga: Bey Sebut Sampah di Citarum Menumpuk di Dasar Sungai

Saat ini Pemprov Jabar bersama leading sektor lain sudah mengerahkan alat berat untuk mengangkat sampah yang menumpuk di badan Sungai Citarum, tepatnya di kawasan jembatan Babakan Sapan (BBS), Batujajar, Bandung Barat.

Kawasan itu menjadi titik menumpuknya sampah domestik yang terbawa arus air dari wilayah Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi.

Banyaknya jumlah sampah ini mengakibatkan sedimentasi di kawasan jembatan BBS Batujajar sehingga menghambat material sampah yang terbawa arus sungai menuju perairan Waduk Saguling.

"Hari ini yang di kawasan Jembatan (BBS) itu sudah dilakukan penanganan dengan diturunkannya alat berat yang menyisir sampah 500 meter ke kiri, 500 meter ke kanan. Jadi sudah bersih," kata Bey.

Baca juga: Citarum Kotor, Bey Sentil Perilaku Warga yang Buang Sampah Sembarangan

Penanggulangan lautan sampah di kawasan itu tak cukup sehari. Bey menargetkan waktu 1,5 bulan untuk pembersihan termasuk sampah-sampah yang mengendap menjadi endapan sedimen baru.

"Saya ingatkan ke pak Sekda agar jangan lengah. Karena itu sampah dari bawah (air) ke atas. Makanya itu diberi waktu 1,5 bulan, masih lama. Kami ingin betul-betul (pembersihan) dilaksanakan dengan baik dari ujung sampai ke hilir," sebut Bey.

Selain melakukan pengangkatan sampah dari badan sungai, Pemprov Jabar juga akan mengawasi masyarakat yang masih berprilaku buang sampah ke sungai.

Pola pengawasan itu saat ini masih dirancang seefektif mungkin untuk meminimalisir sampah masuk ke Citarum.

"Nah kemarin ada usulan dari salah satu Dan Sektor Citarum Harum. Dari anak sungai sudah dijaring sampahnya terus dibersihkan bersama-sama dengan masyarakat. Nanti ada usulan per kecamatan atau per desa dijaring sampahnya, jadi ketahuan (warga) mana yang sering buang sampah ke sungai," tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau