Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organisasi Pendiri Golkar Dorong DPP Tetapkan Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Kompas.com - 29/06/2024, 14:56 WIB
Putra Prima Perdana,
Laksono Hari Wiwoho

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com - Dua organisasi pendiri Partai Golkar tingkat Provinsi Jawa Barat, Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 dan Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) SOKSI Jawa Barat, meminta Dewan Pimpinan Partai (DPP) Golkar untuk menetapkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjadi calon gubernur Jawa Barat dalam Pilkada Jawa Barat 2024. 

Ketua PDK Kosgoro Jawa Barat Aria Girinaya menyatakan, kedua organisasi sayap Golkar ini mendukung sepenuhnya pencalonan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2024-2029.

Kedua organisasi ini juga mendorong DPD Partai Golkar Jawa Barat untuk tetap konsisten menyatakan Ridwan Kamil sebagai satu-satunya bakal calon Gubernur Jawa Barat yang diusulkan ke DPP Partai Golkar.

"Kami akan bahu-membahu dengan berbagai komponen masyarakat, seraya mengerahkan seluruh energi untuk memenangkan Ridwan Kamil selama proses pencalonan," kata Aria dalam deklarasi di Kafe Kopitera, Dago, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2024). 

Aria mengatakan, kedua organisasi sayap "Partai Beringin" tersebut menyerahkan kepada mekanisme Golkar maupun partai lain untuk berkoalisi dan menentukan siapa yang akan mendampingi Ridwan sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Barat. 

"Kita menyerahkan mekanisme itu kepada partai pengusung, " tandasnya. 

Di tempat yang sama, Ketua Depidar SOKSI Jawa Barat sekaligus anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Yod Mintaraga, mengatakan bahwa pernyataan sikap ini dikeluarkan sebagai bentuk kepedulian organisasi sayap Partai Golkar terhadap perkembangan politik di Jawa Barat keinginan masyarakat setempat. 

"Kiprah Ridwan Kamil sewaktu jadi Gubernur Jawa Barat  dari 2018-2023) dinilai mampu mengelola pemerintahan dengan sangat baik. Terbukti dengan 550 penghargaan nasional dan internasional terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat," ujarnya. 

Yod menambahkan, selama lima tahun memimpin, Ridwan Kamil dinilai berprestasi dengan berturut-turut membawa pemerintah Provinsi Jawa Barat memperoleh status WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dalam laporan keuangannya.

Hal tersebut menunjukkan kemampuan Ridwan Kamil mengelola dana APBN dan APBD dengan baik. 

Soal pembangunan di Jawa Barat, Yod mengatakan relatif merata dan diterima oleh masyarakat.

"Tingkat kepuasan terhadap Ridwan Kamil mencapai 90,27 persen. Itu menunjukkan kepemimpinannya telah mampu memberikan program nyata bagi masyarakat Jawa Barat, " jelasnya. 

Yod menambahkan, ada beberapa pekerjaan rumah untuk Ridwan Kamil yang belum terselesaikan di Jawa Barat karena terkendala Covid-19 selama 3 tahun.

Karena itu, ia memaklumi bahwa sebagian besar masyarakat Jawa Barat berharap Ridwan Kamil mau melanjutkan pengabdiannya di Jabar dengan dicalonkan kembali. 

"Menurut hasil survei terakhir, 68 persen warga Jawa Barat masih menghendaki Ridwan Kamil untuk kembali memimpin Jawa Barat. Meski masih terlalu dini untuk survei elektabilitas, sejauh ini semua survei menunjukkan Ridwan Kamil tak tertandingi untuk bertarung di pemilihan gubernur Jawa Barat, " bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didatangi Warga, Pria Diduga ODGJ Pelaku Mutilasi di Garut Tersenyum dari Balik Jeruji Besi

Didatangi Warga, Pria Diduga ODGJ Pelaku Mutilasi di Garut Tersenyum dari Balik Jeruji Besi

Bandung
Libur Sekolah, KAI Cirebon Sediakan 92.780 Kursi

Libur Sekolah, KAI Cirebon Sediakan 92.780 Kursi

Bandung
Untuk Keempat Kalinya, Festival Baso Aci Kembali Digelar di Garut

Untuk Keempat Kalinya, Festival Baso Aci Kembali Digelar di Garut

Bandung
Sepenggal Kisah Perjuangan Soekarno di Penjara Banceuy Bandung

Sepenggal Kisah Perjuangan Soekarno di Penjara Banceuy Bandung

Bandung
2 Bulan, Polres Garut Sita 1.500 Motor Bermasalah Hasil Razia di Jalan

2 Bulan, Polres Garut Sita 1.500 Motor Bermasalah Hasil Razia di Jalan

Bandung
Pemandangan Mengerikan Kasus Mutilasi di Garut, Warga: Dikira 'Motong' Ayam

Pemandangan Mengerikan Kasus Mutilasi di Garut, Warga: Dikira "Motong" Ayam

Bandung
Per 1 Juli 2024, Perjalanan 3 Kereta Api Jarak Jauh dari Bandung Berubah

Per 1 Juli 2024, Perjalanan 3 Kereta Api Jarak Jauh dari Bandung Berubah

Bandung
Pengadaan Mamin di Pemkot Sukabumi Belum Dibayar, Vendor Curhat Rumah Terancam Disita

Pengadaan Mamin di Pemkot Sukabumi Belum Dibayar, Vendor Curhat Rumah Terancam Disita

Bandung
Kasus Mutilasi di Garut, Korban Sempat Dituntun Pelaku dengan Tali

Kasus Mutilasi di Garut, Korban Sempat Dituntun Pelaku dengan Tali

Bandung
Beda Fisik Pegi Perong dan Pegi Setiawan Jadi Alasan Kuasa Hukum Ajukan Praperadilan

Beda Fisik Pegi Perong dan Pegi Setiawan Jadi Alasan Kuasa Hukum Ajukan Praperadilan

Bandung
Kapal Tenggelam di Tapteng Diduga Kelebihan Muatan, Nakhoda dan ABK Ditahan

Kapal Tenggelam di Tapteng Diduga Kelebihan Muatan, Nakhoda dan ABK Ditahan

Bandung
PAN Dukung Petahana Dadang Supriatna pada Pilkada Kabupaten Bandung 2024

PAN Dukung Petahana Dadang Supriatna pada Pilkada Kabupaten Bandung 2024

Bandung
Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Dilanjut Besok, Polda Jabar Siapkan Jawaban

Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Dilanjut Besok, Polda Jabar Siapkan Jawaban

Bandung
Kuasa Hukum Sebut Penetapan Pegi Sebagai Tersangka Cacat Hukum

Kuasa Hukum Sebut Penetapan Pegi Sebagai Tersangka Cacat Hukum

Bandung
Ayah Pegi Setiawan Datang Saksikan Sidang Praperadilan di PN Bandung

Ayah Pegi Setiawan Datang Saksikan Sidang Praperadilan di PN Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com