Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Demokrat Umumkan Dua Kandidat Bakal Cawalkot Bandung, Tak Ada Nama Kader

Kompas.com, 13 Juli 2024, 19:56 WIB
Putra Prima Perdana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Bandung memperkenalkan dua bakal calon Wali Kota Bandung yang akan bersaing mendapatkan tiket dukungan di Pilkada Kota Bandung 2024 mendatang.

Dua nama tersebut adalah Arfi Rafnialdi dan Dandan Riza Wardana. Keduanya diperkenalkan kepada seluruh kader DPC Partai Demokrat Kota Bandung dalam kegiatan Bimbingan Teknis serta Pemaparan Visi Misi Bacawalkot di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Sabtu (13/7/2024).

Baca juga: Anne Ratna Mustika Siap Dipasangkan dengan Verrell Bramasta di Pilkada Purwakarta

"Kita mengadakan pendidikan politik bagi kader dari mulai PAC sampai ranting. Semua struktur diundang dan kita undang bakal calon Wali Kota Bandung dan kita perkenalkan langsung," kata Aan Andi Purnama, saat ditemui seusai kegiatan, Sabtu sore.

Aan membenarkan jika tidak ada kader Partai Demokrat yang terjaring dari lima pendaftar. Menurut Aan, dua nama tersebut terseleksi karena kerap masuk dalam survei.

Adapun Arfi Rafnialdi merupakan Ketua Bidang Strategi Penggalangan Pemilih DPP Partai Golkar. Sementara Dandan Riza Wardana merupakan anak kelima dari Wali Kota Bandung periode 1983-1993 Almarhum H Ateng Wahyudi.

Dandan pernah tersandung masalah hukum saat menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung. Dandang tersangkut kasus pungutan liar (pungli) pelayanan perizinan dengan vonis hukuman 2 tahun penjara. Dia juga diwajibkan membayar denda Rp 50 juta subsider satu bulan penjara.

"Kita ada lima yang daftar, yang sudah lolos administrasi Kang Dandan dan Kang Arfi, " ujar Aan.

Setelah ditentukan hanya dua nama, Arfi dan Dandan diminta untuk lebih gencar lagi menyosialisasikan diri ke masyarakat untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas jelang pendaftaran Pilkada Kota Bandung.

"Kami berharap Kang Arfi dan Kang Dandan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga dipertengahan Juli 2024 hasil survei sudah meningkat, " tuturnya.

Aan menambahkan, pihaknya bukan tidak mau mengutamakan kader untuk bertarung di Pilkada Kota Bandung 2024. Namun, dia mengklaim partainya mencoba fair dalam mencari calon wali kota atau wakil wali kota.

Baca juga: Soal Pilkada Kota Semarang, Yoyok Sukawi Sebut 2 Partai Konfirmasi Gabung Demokrat

"Calon wali kota dan wakil wali kota ini kepemilikan publik, bukan soal kader internal atau bukan. Sehingga sejak awal kita membuka penjaringan untuk masyarakat umum yang ingin mendaftarkan diri menjadi calon wali kota. Kebetulan untuk saat ini yang memang bersentuhan secara langsung yang non kader, " ujarnya.

Aan mengatakan pihaknya masih menerima pendaftaran jika ada tokoh lainnya terutama kader Partai Demokrat apabila masih ada yang ingin mengikuti penjaringan.

"Tapi tidak menutup kemungkinan kerena ini proses masih berjalan kemudian ada kader mendaftar kita terima. Sebelum jadwal rekomendasi calon wali kota dan calon wakil wali kota diturunkan, " tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau