KARAWANG, KOMPAS.com - Video seorang pengendara motor mendadak kesurupan menjadi macan saat hendak ditilang oleh polisi di Karawang, Jawa Barat, viral di media sosial.
Akun Instagram @karawanghitzz menulis, kejadian itu terjadi karena pria tersebut akan ditilang hingga mengeluarkan khodamnya.
"Gara-gara ga mau ditilang khodam rawa ronteknya keluar," tulis @karawanghitzz.
Baca juga: Video Viral Polisi di Medan Tilang Pemotor Berknalpot Standar, Kasatlantas: Itu Dimodif
Lokasi dalam video tersebut di Adiarsa, Kabupaten Karawang. Dalam video nampak seorang pria bercelana training tanpa baju memperagakan seolah dia menjadi macan dengan membungkukkan badannya di atas meja. Pria itu pun terus mengaum.
"Kesurupan naon sia," kata polisi.
Nampak juga warga dan pengendara yang menonton.
Baca juga: Video Viral Pria Tembak Kucing hingga Mati di Semarang, Pelaku Ditangkap
Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Sat Lantas Polres Karawang, Iptu Anwar, membenarkan hal itu.
Aksi pengendara diduga kesurupan itu terjadi pada Minggu (21/7/2024) sore di Jalan Wirasaba, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat.
Anwar mengaku, awalnya petugas mendapati seorang pengendara motor menerobos lampu lalu lintas Johar dan tak mengenakan helm.
Saat diberhentikan dan ditegur, pengendara yang belum diketahui identitasnya itu berbalik memaki petugas sambil tancap gas.
"Waktu itu dia langsung mengeluarkan kata-kata kasar, binatang, dan sebagainya. Itu dikejar terus sampai depan RS Delima Asih terjadi aksi, tiba-tiba buka baju seolah-olah kesurupan," ujar Anwar saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (22/7/2024).
Meski begitu, Anwar mengaku belum bisa menyimpulkan apakah aksi kesurupan itu hanya modus belaka atau bukan.
"Bisa dikatakan modus, bisa dikatakan tidak," ujar Anwar.
Namun karena pengendara tersebut tak kooperatif dan sulit diajak berkomunikasi, polisi memutuskan membawa motor pengendara tersebut ke Mapolres Karawang.
"Pas kendaraannya akan dibawa, dia bangun tapi gak bisa diajak komunikasi. Sementara barang buktinya kita amankan ke bagian tilang," kata Anwar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang