Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Tunjuk Tokoh Pesantren Cipasung Acep Adang Jadi Calon Wagub Jabar

Kompas.com, 29 Juli 2024, 13:14 WIB
Putra Prima Perdana,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan mandat kepada Ketua Yayasan Pesantren Cipasung, Acep Adang Ruhiat, untuk mengikuti kontestasi Pilkada Jawa Barat 2024.

Pemberian surat mandat dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB kepada Acep dilakukan di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Barat, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/7/2024).

"DPW PKB Jawa Barat sudah menerima surat rekomendasi dari DPP untuk perhelatan Pilgub di Jawa Barat."

"Ketua umum memberikan mandat kepada saya sebagai Ketua Desk Pilkda mewakili Ketua Umum menyerahkan surat rekomendasi ini kepada Ketua Dewan Syura DPW PKB Jawa Barat, sekaligus menjabat sebagai anggota DPR Komisi X, Ketua Yayasan Pesantren Cipasung, Acep Adang."

Demikian kata Ketua DPW PKB Jawa Barat, sekaligus Ketua Desk Pilkada PKB, Syaiful Huda Senin siang.

Baca juga: PKS Optimistis Bisa Usung Kader Sendiri di Pilkada Jabar meski Elektabilitas RK dan Dedi Mulyadi Unggul

Langkah berbeda diambil PKB dalam pengusungan Acep Adang. Jika partai politik lainnya memperkenalkan "jagoannya" sebagai Calon Gubernur, PKB justru menugaskan Acep Adang sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur.

Menurut Huda, dengan hitung hitungan dan kalkulasi politik, PKB dengan 15 kursi keterwakilan di DPRD Jawa Barat lebih optimistis mengutus kadernya sebagai Calon Wakil Gubernur.

"Kami selalu bergabung membangun poros dengan parpol yang kursi partainya di atas PKB dengan demikian kami lebih mengambil posisi sebagai wakil," ungkap dia.

Selain itu, Huda mengatakan, dengan mengusung sebagai calon wakil gubernur, PKB juga menghitung, biaya politik yang akan keluar bisa ditekan.

"Tentu kami menghitung objektif politiknya di Jawa Barat dengan jumlah pemilih di Jawa Barat yang luar biasa, tentu butuh effort, butuh strategi, butuh pembiayaan politik yang besar."

"Kami menyadari itu dan Kang Ajengan Acep Adang juga relatif selama ini belum secara terbuka kami dorong, artinya mengejar tiga bulan untuk menaikan elektabilitas kami rasa cukup waktu untuk mengusung beliau sebagai calon wakil gubernur," ungkap dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Akui Cocok jika Berpasangan dengan Bima Arya atau Desy Ratnasari pada Pilkada Jabar

Di tempat yang sama, Acep Adang mengaku tidak mengira bakal diusung oleh PKB sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat dalam perhelatan Pilkada Jawa Barat 2024.

Sebab, Acep mengaku selama ini lebih menyosialisasikan diri sebagai bakal Calon Bupati Tasikmalaya.

"Saya mendapatkan tugas sekaligus menjadi beban luar biasa, tapi sangat mulia. Tentu kita bersyukur sengan apa yang diberikan."

"Saya sebetulnya kaget di luar dugan saya karena tadinya mau berangkat di tingkat lokal kabupaten, ternyata dapat tugas luar biasa jadi bakal calon wakil gubernur dari PKB," ungkap dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau