Editor
Sementara itu, tim forensik juga sedang memeriksa kerangka ibu dan anak itu. Tim belum bisa memastikan waktu kematian korban.
Akan tetapi, secara kasat mata, kerangka manusia tersebut diperkirakan sudah membusuk selama lebih dari enam bulan.
“Kami sering menemukan bahwa dalam bentuk kerangka, biasanya itu minimal enam bulan. Faktor-faktor seperti cuaca dan kelembapan dapat memengaruhi proses pembusukan,” terang dokter forensik RS Sartika Asih, dr Adang Azhar, Selasa.
Baca juga: Tulisan Dinding Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Bandung Barat untuk Sang Ayah
Selain menyelidiki waktu kematian korban, tim forensik juga mengidentifikasi apakah kerangka itu benar Iguh Indah Hayati dan Elia Imanuel Putra.
Tim juga memeriksa ada atau tidaknya tanda-tanda seperti kekerasan fisik, racun, atau unsur yang mengarah pada tindak pidana.
“Kami memeriksa tanda-tanda yang lainnya, apakah ada unsur tindak pidana atau tidak. Nanti kami gabungkan dengan pemeriksaan sampel-sampel,” paparnya.
Untuk diketahui, kerangka ibu dan anak itu ditemukan oleh Mudjoyo Tjandra, suami Indah. Mudjoyo Tjandra dan keluarganya telah lama pisah rumah.
Baca juga: Ibu dan Anak Ditemukan Tinggal Kerangka di Rumahnya, Tetangga: Terakhir Ketemu Sebelum Corona
Sumber: Kompas.com (Penulis: Bagus Aji Panuntun | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Terungkap Misteri Mayat Ibu dan Anak di Bandung Tak Bau hingga Jadi Kerangka, Ini Penjelasan Polisi
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang