BOGOR, KOMPAS.com-Sesosok bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan tergeletak di depan pintu warung kopi di Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/8/2024).
Bayi tersebut ditemukan dalam keadaan telanjang tanpa sehelai kain apapun dan masih memiliki tali pusar.
"Penemuan seorang bayi diketahui berjenis kelamin laki-laki yang tergeletak di depan sebuah warung kopi tadi pagi pukul 05.00 WIB," kata Kapolsek Parung AKP Doddy Rosjadi saat dikonfirmasi melalui keterangannya, Jumat.
Baca juga: Pemkab Bogor Usul Pembangunan Kereta Layang ke Puncak, Titik Stasiun Sudah Ditentukan
Doddy mengatakan, bayi tersebut ditemukan pertama kali oleh pemilik warung kopi bernama Seci.
Saat itu, ia hendak membuka pintu belakang warungnya. Betapa terkejutnya, ia melihat sosok bayi telanjang dan masih memiliki tali pusar.
"Saksi langsung menghampiri dan ternyata bayi berjenis kelamin laki-laki, masih hidup. Bayi itu kemudian dibawa ke klinik bidan terdekat," ujar Doddy.
Pemilik warung dan warga setempat lalu melaporkan penemuan bayi tersebut ke Polsek Parung.
Polisi langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP), bayi laki-laki itu kemudian dievakuasi ke klinik.
Polisi juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor untuk menentukan nasib sang bayi yang perlu perawatan sementara.
Baca juga: Perampok Bobol Rumah di Bogor, Ancam Pemilik Pakai Golok
Setelah tiba di klinik, bayi tersebut mendapatkan perawatan oleh bidan dan tim medis.
Dari hasil pemeriksaan, bayi dalam kondisi sehat namun ada luka bekas gigitan semut di kelopak mata sebelah kiri.
"Bayi tersebut saat ini masih dalam perawatan di klinik dan telah dilaporkan ke Dinas Sosial untuk penanganan lebih lanjut," ucapnya.
Saat ini, Polsek Parung masih mendalami penyelidikan guna mengetahui pelaku pembuang bayi tersebut.
Doddy pun mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika mengetahui informasi terkait kejadian ini.
"Kasus ini akan terus kami selidiki untuk menemukan siapa yang dengan tega membuang bayi laki-laki di warung kopi," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang