Editor
Demi mengungkap kasus ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Salah satunya suami dan ayah korban, Mudjoyo Tjandra.
Untuk diketahui, Mudjoyo telah lama berpisah rumah dengan Indah dan Elia.
“Dari keterangan awal yang disampaikan pada kita, bahwa yang bersangkutan itu sudah keluar dari rumah sekitar tahun 2014 atau 2015-an,” papar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cimahi AKBP Tri Suhartanto, Kamis (1/8/2024).
Walau demikian, Mudjoyo mengaku masih berkomunikasi dengan istri dan anaknya. Dia melakukan kontak terakhir pada November 2018. Pada Desember, dia tak lagi mendapat pesan balasan dari korban.
“Kita mencari tahu lebih dalam tempo atau rentang waktu dari November sampai Desember 2018. Ini yang sedang kita proses penyelidikannya,” sebutnya.
Baca juga: Kasus Kerangka Ibu dan Anak, 11 Saksi Diperiksa Termasuk Suami Korban
Polisi pun telah melakukan olah tempat keajdian perkara (TKP). Selain itu, kerangka korban juga sedang diperiksa tim forensik.
Dokter forensik RS Sartika Asih, dr Adang Azhar, menjelaskan, sebagai langkah pertama, tim akan memastikan apakah kerangka itu adalah Iguh Indah Hayati dan Elia Imanuel Putra.
Selanjutnya, tim bakal memeriksa ada tidaknya tanda-tanda yang mengarah pada tindak pidana, seperti kekerasan fisik, racun, atau unsur lain.
Sewaktu disinggung soal waktu kematian korban, Adang menjawab bahwa tim forensik belum bisa memastikannya. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan, korban diperkirakan sudah membusuk selama lebih dari enam bulan.
“Kami sering menemukan bahwa dalam bentuk kerangka, biasanya itu minimal enam bulan. Faktor-faktor seperti cuaca dan kelembapan dapat memengaruhi proses pembusukan,” urainya, Selasa (30/7/2024).
Kerangka ibu dan anak itu ditemukan saat Mudjoyo mendatangi rumah tersebut untuk mengambil surat-surat penting. Ketika sampai, rumah itu tergembok.
Setelah gembok berhasil dibuka usai Mudjoyo meminta tolong warga, ia mendapati istri dan anaknya tinggal kerangka di dalam kamar rumahnya.
Baca juga: Tim Forensik Cari Penyebab Kematian Ibu dan Anak yang Tinggal Kerangka di Bandung Barat
Sumber: Kompas.com (Penulis: Bagus Aji Panuntun | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Glori K Wadrianto, Reni Susanti)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang