BANDUNG, KOMPAS.com - Lembaga survei Indo Riset merilis hasil survei jelang Pilkada Jawa Barat 2024 yang dilakukan pada tanggal 14 Agustus hingga 17 Agustus 2024 menggunakan metode multi-stage random sampling kepada 600 orang sample yang menjadi DPT tetap KPU.
Adapun margin of error dalam survei ini sebesar +/- 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei Indo Riset ini mengungkap siapa tokoh paling diuntungkan di Pilkada Jawa Barat 2024 ketika Ridwan Kamil berangkat menuju Pilkada Jakarta.
Baca juga: Ingin Bandung Kembali Teduh dan Sejuk, Dedi Mulyadi: Peradaban Beton Tidak Ada Artinya
Nama Dedi Mulyadi pun dipastikan bakal unggul dominan di Jawa Barat dan saat survei dilakukan belum ada kompetitor yang mampu menyainginya di Pilkada Jabar.
Dalam pertanyaan top of mind, tingkat elektabilitas Dedi Mulyadi naik sebesar 13 persen, yakni dari 21 persen menjadi 34 persen. Sementara Ridwan Kamil yang sudah menyatakan tidak akan maju di Pilkada Jawa Barat otomatis turun sebesar 26,2 persen dari 31,5 persen menjadi 5,3 persen.
Sementara dalam simulasi 11 nama, tingkat elektabilitas Dedi Mulyadi berada di angka 68,8 persen, sementara calon lain masih berada di bawah 6 persen.
"Dengan situasi tersebut masih sangat berat bagi kompetitor lain untuk bersaing dengan Dedi Mulyadi, " kata Direktur Indo Riset Roki Arbi dalam penyampaian hasil survei via aplikasi zoom, Senin (19/8/2024).
Begitu juga dalam simulasi 5 nama, Dedi Mulyadi juga masih unggul dengan elektabilitas di angka 76,8 persen. Sementara calon lain masih di bawah 10 persen.
Temuan Indo Riset juga menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi unggul dalam simulasi dengan tiga nama dan simulasi head to head dengan angka di atas 80 persen.
"Dari sisi distribusi suara berdasarkan kabupaten kota, survei ini juga menemukan bahwa dukungan terhadap Dedi Mulyadi juga unggul di semua kabupaten kota di Jawa Barat, " akunya.
Roki menjelaskan, hasil survei ini berkesimpulan bahwa terjadi peningkatan suara Dedi Mulyadi secara signifikan setelah Ridwan Kamil dinyatakan tidak maju di Pilkada Jawa Barat dimana Dedi Mulyadi unggul pada semua simulasi elektabilitas.
Baca juga: Dedi Mulyadi: KIM Plus Bisa Terjadi di Pilkada Jawa Barat
Dalam simulasi 5 nama, Dedi Mulyadi memiliki elektabilitas 76,8 persen, Sementara dalam simulasi 3 atau 2 nama, tingkat elektabilitas Dedi Mulyadi di atas 80 persen.
"Melihat data dua kali survei, masih cukup berat bagi kandidat lain untuk menyaingi suara Dedi Mulyadi, karena tingkat elektabilitas yang terpaut jauh, " tandas Roki.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang