BANDUNG, KOMPAS.com - Warga Kampung Bojongkalong, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kesulitan air bersih, dampak dari kekeringan.
Kepala Desa Linggar, Udung Hidayat mengatakan, selama tujuh bulan musim kemarau, empat bulan warga di Kampung Bojongkalong tepatnya di wilayah RW 06 kesulitan mendapatkan air bersih. Sedikitnya, 400 Kepala Kelurga (KK) dari 530 KK yang terdampak.
"Di RW 06 itu yang terdampak kekeringan ada di RT 01 dan RT 06," katanya dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (10/9/2024).
Baca juga: 7.698 Hektar Lahan Pertanian di Jabar Kekeringan, Paling Parah Indramayu dan Bekasi
Dia menyebut, selama kesulitan air bersih, beberapa warga ada yang membeli atau mengangkut air menggunakan dirigen dari masjid. Ada pula warga yang berbagi dengan yang lainnya.
Pihaknya juga sudah menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung untuk bantuan air bersih
Sejauh ini bantuan air bersih baru datang dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandung, sebanyak 40.000 liter.
Baca juga: BPBD Kebumen Tetapkan Status Siaga Kekeringan, 14 Desa Terdampak
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, permintaan air bersih ke BPBD hingga September semakin meningkat.
Ia pun menginstruksikan BPBD Kabupaten Bandung segera memfasilitasi warga yang membutuhkan pasokan air bersih.
"Dalam beberapa hari terakhir ini terjadi peningkatan permintaan pasokan air bersih dari masyarakat kepada BPBD. Sudah ada peningkatan permintaan air minum dari desa-desa di Kabupaten Bandung," katanya dikonfirmasi di Soreang, Selasa (10/9/2024).
Bahkan, pemerintah Kabupaten Bandung sudah mengeluarkan status siaga darurat terkait bencana kekeringan, sejak 6 Agustus 2024.
Warga yang membutuhkan pasokan air bersih diminta segera melapor ke pihak desa atau kecamatan. Ia juga meminta warga menghemat air hingga musim penghujan tiba.
"Agar nanti ditindaklanjuti ke BPBD. Tapi sampai saat ini belum masuk kategori darurat air di Kabupaten Bandung, karena BPBD masih bisa melayani kebutuhan air bersih kepada masyarakat," katanya.
BPBD Jawa Barat mencatat, krisis air bersih terjadi di beberapa daerah seperti Bandung, Bogor, Bekasi dan Karawang.
Selama menghadapi kekeringan, BPBD Jabar menurunkan 5.000 liter air bersih per hari ke beberapa titik di Jabar yang kekeringan.
Tak hanya menetapkan darurat kekeringan, Pemkab juga menetapkan darurat kebakaran.
Dalam beberapa waktu terakhir, kata Dadang, peristiwa kebakaran lahan masyarakat meningkat.
"Peristiwa kebakaran itu masih dalam penelusuran, apakah disebabkan oleh faktor alam atau ada unsur kesengajaan," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang