SUKABUMI, KOMPAS.com-Muhammad Dania Ramadan (23), salah satu keluarga korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Sukabumi, mengungkapkan bahwa kerabatnya, Samsul, diajak bekerja ke luar negeri oleh temannya.
Samsul awalnya mengaku kepada keluarga bahwa ia akan bekerja di sebuah pabrik di Thailand.
Namun, menurut Dania, keluarga tidak mengetahui dengan pasti kapan Samsul berangkat, hanya memperkirakan bahwa ia pergi sekitar bulan Juni atau Juli 2024. Pihak keluarga juga tidak mengetahui secara detail siapa teman yang mengajak Samsul.
Baca juga: SBMI: Delapan Warga Sukabumi Jadi Korban TPPO di Myanmar
Setibanya di Thailand, Samsul sempat memberi kabar kepada keluarga.
Namun, beberapa waktu kemudian, kontak dengan keluarga terputus. Saat berhasil menghubungi kembali, Samsul memberi tahu bahwa ia telah berada di Myanmar.
“Awalnya ajakan kerja di Thailand, tapi lama-kelamaan dibawa ke Myanmar. Saat mengabarin di sana (Myanmar), dia telpon sambil nangis-nangis pengen pulang,” jelas Dania ketika ditemui di Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Rabu (11/9/2024).
Samsul hanya diberi kesempatan sekitar 15 menit untuk berbicara dengan keluarga, dan dalam percakapan singkat itu, dia mengeluhkan bahwa gajinya sering dipotong ketika melakukan kesalahan.
Kini, pihak keluarga hampir tidak lagi berkomunikasi dengan Samsul.
Baca juga: Menyesal usai Tawuran, 2 Pelajar SMK Sukabumi Bersujud Depan Orangtua
Keluarga korban TPPO, termasuk keluarga Samsul, telah berupaya mencari cara untuk memulangkan para korban, salah satunya dengan mendatangi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).
“Kami sudah dua kali pergi ke SBMI di Jakarta, tapi masih menunggu informasi yang jelas,” tambah Dania.
Keluarga berharap agar Samsul dan korban-korban lainnya bisa segera kembali ke tanah air. Sebelumnya, SBMI DPC Sukabumi mengungkapkan ada 11 warga Sukabumi yang menjadi korban TPPO.
Dari jumlah itu, delapan korban sudah dilaporkan oleh keluarga, sementara tiga lainnya belum ada laporan. Para korban tersebar di Kecamatan Cireunghas dan Kebonpedes.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang