BANDUNG, KOMPAS.com - Bakal calon wali kota dan wakil wali kota Bandung M Farhan-Erwin menggaet sejumlah penyiar radio di Kota Bandung sebagai juru kampanye dalam ajang Pilkada Kota Bandung 2024.
Adapun Farhan, sempat berkarir sebagai penyiar radio sebelum merambah dunia peran dan akhirnya menjadi politisi serta anggota DPR.
Baca juga: Farhan: di Pilkada Kota Bandung Pasti Ada yang Jago, Kita Hadapi
"Kami menggunakan juru bicara anak muda, Rianka dan Ronny Urban. Jurkamnya anak-anak entertainment Kota Bandung ya, anak-anak radio juga, " kata Farhan di Talagabodas, Kota Bandung, Sabtu (21/9/2024).
Farhan menambahkan, penyiar radio yang direkrut sebagai juru kampanye akan mewakili anak muda Kota Bandung.
Jika selama ini anak muda kerap dijadikan obyek politik untuk mendulang suara, Farhan berharap para penyiar radio dalam kampanyenya bisa menyuarakan agar generasi milenial dan generasi Z memilih calon pemimpin Kota Bandung yang tepat.
Baca juga: Diusung Nasdem, Farhan-Erwin Cukupi Syarat untuk Jadi Paslon di Pilkada Bandung
"Kami memanfaatkan kemampuan mereka bukan sekadar jualan Farhan dan Erwin, tapi memanfaatkan mereka bahwa mereka mewakili kelompok milenila dan zilenial yang selama ini oleh partai politik dan politisi dianggap target. Kami enggak, Kami justru menganggap mereka sebagai pelaku, " jelasnya.
"Hai milenial dan zilenial yang punya hak pilih, Anda bukan objek, Anda adalah subjek dalam merawat Bandung dan merawat warga Kota Bandung, " sambungnya.
Farhan dan Erwin sengaja tidak menggunakan singkatan dari kedua nama mereka, tapi menggunakan nama Bandung UTAMA sesuai Visi, Misi dan program kerja yang mereka usung.
Bandung UTAMA merupakan akronim dari Unggul, Tebuka, Amanah, Maju, dan Agamis.
“Kenapa Bandung Utama, tidak singkatan nama kami, misal FARWIN dan sebagainya. Kami berdua mengesampingkan campaign id dengan menggunakan nama kami karena kampanye ini bukan tentang kami tapi tentang warga Bandung, kita mau mengutamakan Bandung,” ujar Farhan.
Baca juga: Pasangan Farhan-Erwin Bakal Gaet Artis Kota Bandung untuk Kampanye
Dengan semangat mengutamakan Kota Bandung, lanjut Farhan, diharapkan keduanya juga memiliki semangat juga untuk merawat Kota Bandung.
Menurut dia, berbagai permasalahan yang kini ada di Kota Bandung tidak mungkin bisa ditanggung secara individu oleh masyarakat, melainkan ada tanggung jawab pemimpin untuk menyelesaikan hal tersebut.
“Apakah satu keluarga bisa mengatasi kemacetan tentu tidak. Dan ketika menghadapi masalah-masalah ini kita sebagai warga akan berpaling kepada siapa untuk menyelesaikan masalah ini? Ya, pemimpin Kota Bandung. Jadi, kami berdua yang kini tengah mengajukan diri sebagai pemimpin Kota Bandung memiliki komitmen untuk merawat Kota Bandung,” tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang