Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Garut 2024: Visi Misi Syakur-Putri dan Helmi-Yudi

Kompas.com, 23 September 2024, 15:29 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati resmi bertarung memperebutkan jabatan di Kabupaten Garut untuk periode lima tahun ke depan.

Pasangan pertama adalah Abdusy Syakur Amin dan Luthfianisa Putri Karlina, yang diusung oleh 12 partai, termasuk Gerindra, Golkar, PKB, Nasdem, PAN, Demokrat, PDI-P, Gelora, Hanura, Partai Umat, dan PBB.

Pasangan kedua adalah Helmi Budiman dan Yudi Nugraha, yang didukung oleh partai PKS, PPP, Perindo, dan PSI.

Abdusy Syakur Amin merupakan Rektor Universitas Garut dan Ketua KONI Kabupaten Garut, sementara Luthfianisa Putri Karlina adalah seorang pengusaha muda dan anak dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto.

Baca juga: 2 Paslon Bertarung pada Pilkada Garut 2024, Helmi-Yudi Lawan Syakur-Putri

Di sisi lain, Helmi Budiman adalah mantan Wakil Bupati Garut selama dua periode dan Ketua DPD PKS Kabupaten Garut, sedangkan Yudi Nugraha adalah seorang pengusaha konstruksi dan Ketua DPC PPP Kabupaten Garut.

Kedua pasangan calon ini secara resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Garut pada 22 September 2023.

Visi Misi Pasangan Calon

Untuk menarik simpati masyarakat, kedua pasangan calon menebar berbagai janji melalui visi dan misi yang mereka usung.

Syakur-Putri

Abdusy Syakur Amin-Putri KarlinaKOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG Abdusy Syakur Amin-Putri Karlina

Pasangan Abdusy Syakur Amin dan Luthfianisa Putri Karlina, yang dikenal dengan nama pasangan Santri, mengusung tema "Garut Baru, Garut Hebat." Mereka mengidentifikasi delapan tantangan strategis bagi Kabupaten Garut untuk periode 2024-2029.

Delapan tantangan tersebut dijawab oleh pasangan Santri lewat program "8 Agenda Transformasi Garut Hebat" yang mencakup bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, infrastruktur, desa, dan pariwisata.

Baca juga: Syakur-Putri Daftar Pilkada Garut Mengenakan Baju Pangsi

Dari 55 program yang direncanakan, terdapat delapan program unggulan, di antaranya menciptakan 100 ribu lapangan pekerjaan, beasiswa satu desa satu sarjana, serta insentif untuk pesantren, guru ngaji, dan RT/RW.

Selain itu, mereka juga merencanakan pembentukan Satgasus jalan berlubang, ambulans gratis, dan pelayanan kesehatan gratis, serta pembangunan Garut Digital Valley sebagai pusat start-up dan kegiatan kreatif bagi generasi milenial dan Gen-Z.

Helmi-Yudi

Helmi Budiman - Yudi NugrahaKOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG Helmi Budiman - Yudi Nugraha

Sementara itu, pasangan Helmi Budiman dan Yudi Nugraha, dengan pengalaman Helmi sebagai wakil bupati selama 10 tahun, mengidentifikasi lima isu strategis.

Isu tersebut meliputi peningkatan dan pemerataan sumber daya manusia, penguatan perekonomian sektor unggulan daerah, serta peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan.

Visi mereka adalah "Bersama wujudkan Kabupaten Garut Someah, makin maju dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045." Mereka merencanakan 17 program aksi, termasuk pembangunan 10 ribu UKM dan creative hub, serta peningkatan insentif bagi RT/RW dan guru ngaji.

Baca juga: Daftar Ke KPU, Helmi-Yudi Yakin Menang Lawan Koalisi Gemuk KIM Plus

Program-program tersebut juga mencakup jaminan pendidikan, pembangunan Rutilahu, pengelolaan sampah, serta dukungan bagi petani dan nelayan melalui penyediaan pupuk dan alat produksi.

Dengan berbagai janji dan visi yang diusung, kedua pasangan calon ini siap bersaing dalam Pilkada Garut yang akan datang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau