BANDUNG, KOMPAS.com – Steward yang menjadi korban kerusuhan suporter setelah pertandingan Persib melawan Persija di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Senin (23/9/2024), berencana mencabut perkara dan berdamai dengan para pelaku.
Koordinator Steward, Dadan Ego (53), menyampaikan sempat didatangi oleh kuasa hukum keenam pelaku yang telah diamankan oleh Polresta Bandung.
Dadan mengaku mempertimbangkan beberapa hal yang membuatnya memutuskan untuk mencabut perkara tersebut.
“Orangtuanya memohon sambil menangis karena anaknya terancam drop out (DO) dari kuliah. Ada juga dua pelaku yang masih sekolah dan diancam diberhentikan,” ujar Dadan saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Selasa (15/10/2024).
Baca juga: Steward Bakal Cabut Laporan, Kasihan Orangtua Bobotoh Memohon Sambil Menangis
Selain masalah ancaman DO, Dadan juga mengungkapkan salah satu orangtua pelaku sedang menderita penyakit jantung.
Dia khawatir kondisi kesehatan orang tua tersebut semakin memburuk jika perkara ini tidak dicabut.
“Saya tidak ingin masalah ini berakibat lebih buruk, seperti orang tua pelaku yang sakit jantung. Saya takut kalau tidak cabut perkara, mereka jadi semakin tertekan,” kata Dadan.
Meski berniat untuk mencabut perkara, Dadan meminta agar para pelaku mengganti biaya pengobatan yang telah dikeluarkan para korban. Beberapa korban mengalami cedera serius, seperti patah tulang, retak bahu, dan cedera kepala.
“Salah satu korban saat ini masih harus menjalani pengobatan karena lututnya cedera. Saya berharap biaya perawatan itu bisa ditanggung oleh para pelaku,” ungkap Dadan.
Baca juga: Pelecehan Verbal Steward dan Intimidasi Picu Kericuhan Usai Persib Vs Persija
Menurut Dadan, sebagian biaya perawatan para korban sudah ditanggung oleh Panitia Pelaksana (Panpel), tapi ada beberapa biaya yang ditanggung sendiri oleh korban.
Dia berharap niat damai ini bisa diterima dengan baik oleh para suporter Persib, Bobotoh, agar mereka tetap bisa mendukung Persib dengan baik dan menjaga nama baik klub.
“Kami sudah mengeluarkan biaya pengobatan, dan juga harus menutup biaya hidup selama tidak bisa bekerja. Semoga Bobotoh bisa mendukung langkah damai ini,” tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang